JAKARTA, DISWAY.ID - Tenaga Ahli PO Kencana, Rian Mahendra kembali menyoroti peristiwa kecelakaan PO Bus Duta Wisata di Guci, Tegal, Jawa Tengah.
Rian Mahendra menyebut ada beberapa hal yang janggal dari pernyataan investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Salah satunya, ketika investigator KNKT menyebut hampir tidak mungkin jika anak kecil mainkan hand rem karena cukup berat.
Jadi dianggap kecil kemungkinan jika hand rem yang dimainkan anak kecil jadi pemicunya.
Menyikapi ini, Rian Mahendra langsung keluarkan unek-unek.
"Mas masa lu mau ngeyel sama gua, gua udah berapa tahun mainan bus. Hand rem itu bukannya berat mas, anak umur 7 tahun atau 8 tahun juga bisa buka hand rem," ujar Rian Mahendra.
"Yang gua maksud, hand rem itu perlu niat untuk melepas, jadi gak ada sejarahnya hand rem itu sengaja kesenggol terus lepas kebuka itu gak ada sejarahnya," sambung Rian Mahendra.
"Maaf lagi, kalau disitu diterangkan KNKT, bahasanya adalah hand rem itu bekerja dengan baik, tapi bis ngeloyor?" ujarnya.
Lantas ia menyoroti KNKT yang menyebut ada daya tahan dari roda, ketika bus berjalan ke arah jurang.
"Hand rem nyala, karena kelebihan tonase yang intinya 36 orang itu berapa sih pak beratnya? tonasenya berapa? itu mungkin dikalkulasi lagi pak," ujarnya.
Lanjut eks Direktur Operasional PO Haryanto, menurutnya saat ini hand rem sudah menggunakan angin.
"Beda sama-sama zaman masih gunain minyak rem itu yang tarikan pakai selang," tegasnya.