ROMA, DISWAY.ID -- Jose Mourinho dikenal sebagai juru taktik pragmatis, ia tak peduli dengan sepakbola indah, yang penting menang, menang dan menang!
Hal ini terbukti dilakukannya bersama Roma. Menandakan gaya pragmatis ala Mourinho belum habis masanya di dunia sepak bola modern saat ini.
Roma memastikan langkahnya ke final Liga Europa setelah bermain imbang 0-0 di kandang Bayer Leverkusen.
Statistik mencatat, Roma hanya mampu membuat satu peluang, itu pun jauh dari sasaran.
Di sisi lain Bayer Leverkusen besutan Xabi Alonso dapat menciptkan 23 peluang, enam di antaranya mengarah ke gawang.
Benar saja. Mourinho menerapkan gaya bermainnya, bertahan total di stadion BayArena. Markas klub Jerman tersebut.
Bayer Leverkusen dibuat frustasi meski penguasaan bolanya mencapai 72 persen. Sedang Roma hanya 28 persen.
BACA JUGA:Hasil Semifinal UEL 2023: Juventus Tersingkir, Sevilla Jaga Rekor Masuk Final!
Bahkan akurasi operan Roma juga sangat rendah, 61 persen dan Bayer Leverkusen mencapai 87 persen. Menjengkelnya.
Pastinya, gaya main bertahan total ini mengingatkan Jose Mourinho saat menukangi Inter Milan.
Klub itu sukses meraih treble winner pada musim 2012 lalu dengan gaya bermain yang membuat lawannya jengkel dan kesal.
Kali ini giliran Bayer Leverkusen dibuat demikian. Mourinho tak membantah gaya pragmatisnya ini.
BACA JUGA:Digelar di Tiga Negara, FIFA Resmi Luncurkan Loga Piala Dunia 2026
"Saya pikir ini hasil dari kinerja kami. Mereka bermain dengan kerja keras, pengalaman, kecerdasan taktis," ucap pelatih asal Portugal itu.