Kemudian, AL alias Tom, dan AW sebagai operasional.
Ia menjelaskan bahwa dalam kasus ini tersangka menggunakan modus memproduksi oli tanpa melalui proses uji laboratorium.
BACA JUGA:Transaksi TPPO Tembus Rp 442 Miliar Ditemukan PPATK
BACA JUGA:Menperin Bocorkan Produksi Mobil Pertama Mazda di Pabrik Indonesia
Kemudian, oli dimasukkan ke dalam kemasan botol oli dengan merk yang sudah banyak diedarkan beberapa perusahaan.
“Penggunaan oli palsu ini akan berdampak kerugian terhadap pemilik merk resmi dan juga merugikan konsumen yang menggunakan merk ini. Penggunaan jangka panjang oli palsu akan mengakibatkan kerusakan kendaraan,” ujar dia.
Atas kejahatan tersebut, kelimanya terkena pasal berlapis.
“Yang pertama Pasal 100 Ayat 1 dan/atau Ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 2016 tentang merek dan indikasi geografis yang ancaman hukumannya 5 tahun atau denda paling banyak Rp2 miliar,” imbuhnya.
“Kemudian, Pasal 120 Ayat 1 Jo Pasal 53 Ayat 1 huruf B UU No. 3 Tahun 2014,ntentang perindustrian dengan ancaman hukuman paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp3 miliar,” terusnya
BACA JUGA:Luhut Bantah Bermain Tambang di Papua: Tidak Ada Kaitannya dengan Jabatan Saya
BACA JUGA:Whatsapp Hadirkan Fitur Gambar Resolusi Tinggi, Begini Caranya!
Lalu, kelima terkena Pasal 2 Ayat 1 Jo Pasal 8 Ayat 1 huruf A dan D UU No 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun dan pidana denda paling banyak Rp2 miliar.
“Terkahir, Pasal 382 BIS KUHAP Jo Pasal 55, tentang persaingan curang dengan ancaman hukuman paling lama satu tahun empat bulan dan denda paling banyak 13.500 rupiah,” pungkasnya.
Adapun barang bukti yang disita itu berupa 19 mesin berbagai jenis untuk proses produksi, 27 alat cetak berbagai jenis untuk proses pembuatan kemasan, 150 sticker untuk label kemasan, 2.500 kardus bertulisan kemasan oli ternama, du#a mobil untuk mengangkut hasil produksi, 50 drum oli belum dicampur pewarna, enam drum sisa oli, 47 penyimpanan oli, 10 karung bijih plastik, dua karung polimaster.
Kemudian, 35.730 botol oli mesin motor berbagai merk siap edar, 1.203 botol oli mesin mobil berbagai merk siap edar, 397.389 botol oli motor berbagai merk dalam kondisi kosong, dan 284.350 botol oli mobil berbagai merk dalam bentuk kosong.