Pelangi Bangkit

Sabtu 10-06-2023,04:00 WIB
Oleh: Dahlan Iskan

LASKAR PELANGI lagi berduka –sedih, gundah, masygul, malu, dan haru. Itu saya rasakan ketika berada di Belitong, Selasa-Rabu lalu (lihat Disway kemarin). Saya pun tiba-tiba ingin menemui Bu Muslimah. Saya bayangkan betapa sedih ibu guru asli di Laskar Pelangi itu. 

Maka saya selesaikan cepat-cepat tugas utama saya ke Belitong. Agar tidak terlalu sore ke rumah Bu Muslimah yang jauh.

Di Gantung.

Saya juga masih harus ke Manggar. Semua itu di Belitong Timur. Lalu harus balik lagi ke Tanjung Pandan: makan malam dengan teman-teman di Belitong Ekspres, di ujung barat pulau.

Di Gantung, tentu, saya harus mampir ke lokasi replika SD Muhammadiyah yang menjadi fokus di film Laskar Pelangi. Yang dindingnya kayu. Yang dibuat seperti aslinya: reyot.

Meski jauh, jalan raya timur-barat Belitong mulus sekali. Orang di sana menyebutnya jalan tol Belitong. Lalu-lintas sedikit. Lengang. Menjelang senja saya sudah tiba di rumah Bu Muslimah. Ada halaman. Rumput di halaman itu terawat rapi. Saya pilih duduk-duduk di atas rumput itu. Santai. Apalagi menjelang senja.

Bu Mus pun muncul. Ikut duduk di atas rumput. Sambil membawa album foto. Dia hanya ingin mengingatkan bahwa kami pernah bertemu. Tahun 2011 lalu. Dia tunjukkan fotonya.

Syukurlah. Bu Muslimah sudah bisa menyembunyikan kesedihan. 

Tentu Bu Mus sangat gundah. Sampai menangis. Mengapa Zulfani terlibat tindak kriminal seperti itu. Tepat di Hari Pendidikan Nasional pula. Padahal hari itu, 2 Mei lalu, Bu Mus menerima penghargaan lagi. Untuk kesekian kalinya. Berkat novel Laskar Pelangi yang ditulis Andrea Hirata. 

Malamnya Bu Mus menerima kabar: pemeran utama film itu ditangkap polisi. "Kami semua ingin sekali menangis," ujar Bu Mus. Dialah yang dulu menjadi guru SD Muhammadiyah yang nyaris ditutup karena kekurangan murid dan kekurangan dana itu.

Begitu novel dan film Laskar Pelangi sukses, nama Bu Mus ikut melambung. Dia pahlawan pendidikan. Begitu gigih dia terus mengajar dalam suasana sesulit apa pun. Sampai sudah seperti ibu sendiri bagi para murid. 

Begitu banyak penghargaan dia terima. Begitu banyak orang penting menemuinyi. Termasuk Presiden SBY. 

Pun sampai bulan lalu Bu Mus masih menerima penghargaan. Maka ironis sekali: tepat di Hardiknas itulah polisi menangkap Zulfani –sosok yang begitu diidolakan anak-anak sekolah di Belitong. 

Memang para pemain film Laskar  Pelangi itu sudah bukan anak-anak yang menggemaskan seperti 17 tahun yang lalu. Waktu itu, 2006, mereka adalah anak-anak SD dan SMP di pulau Belitong nan jauh. Mereka sudah patut bangga sejak proses seleksi calon bintang film itu. Lebih 3.000 anak diseleksi. Hanya 12 orang yang terpilih. Dan Zulfani luar biasa: terpilih sebagai bintang utama.

Pantas mereka jadi legenda hidup Belitong. Apalagi Laskar Pelangi menjadi film terlaris di Indonesia. Sepanjang masa. Ahok dan Yusril Ihza Mahendra juga membuat Belitong dibicarakan di peta nasional, tapi Laskar Pelangilah ''dinas pariwisata'' sesungguhnya bagi pulau itu.

Novelnya sukses besar: kini cetakan ke 50 lebih. Filmnya sukses. Film serinya sukses. Dan drama musikal Laskar Pelangi juga hebat sekali.

Anak-anak pulau Belitong ternyata mampu menjadi narasi nasional.

Maka banyak lembaga ingin membuat anak-anak itu punya masa depan yang lebih cerah. Mereka pun menawarkan beasiswa. Dari 12 pemain Laskar Pelangi hanya 1 yang tidak mendapat beasiswa. Yakni Jeffry Yanuar. Yang memerankan Harun, murid Bu Mus yang menyandang disabilitas itu. Yanuar sendiri memang penyandang disabilitas. Dari banyak instansi yang berebut memberi beasiswa akhirnya Pertamina Foundation yang menang. Semua bea siswa datang dari Pertamina. 

Zulfani Pasa, mendapat beasiswa kuliah di Institut Kesenian Jakarta, IKJ. Ada yang ke UIN Syarif Hidayatullah Ciputat. Ada juga yang di Unsri. Kelak, dari 11 penerima bea siswa itu hanya satu yang meneruskan karir di jalur film: Zulfani.

Setelah lulus IKJ ia tetap di Jakarta. Bekerja di industri film. Pernah mencapai karir sebagai asisten sutradara. 

Laskar Pelangi adalah film tersukses di Indonesia sepanjang masa. Mulai diputar tahun 2008 film itu baru surut oleh film Warkop versi tahun 2016. Laskar Pelangi ditonton hampir 5 juta orang. Hasilnya sekitar Rp 60 miliar –dengan biaya Rp 8 miliar.

Ketika kuliah di Jakarta, Zul mengawini pacarnya sejak masih SMP di Tanjung Pandan, Belitung. Ayah Zul menyebut mereka sudah saling dekat sejak SD. Punya anak satu. Wanita. Kini kelas 1 SD.

Zul diketahui kawin lagi. Juga dengan gadis Belitong. Amat cantik –i nya lima. Punya anak satu orang juga. Umur sekitar 1,5 tahun.

Berarti istri yang kini di tahanan polisi itu adalah istri ketiga. Umur 26 tahun Zul sudah kawin tiga kali. Ketika kawin yang ketiga itu statusnya sudah duda. Dua yang pertama cerai di tahun 2022. Itulah tahun paling gelap dalam perjalanan hidup mudanya.

Sejak akhir tahun 2020, Zul sudah tidak punya penghasilan. Industri film di Jakarta hancur akibat Covid-19. 

Zul pulang ke Belitong.

Tanpa penghasilan. Tanpa pekerjaan. Ia belum punya rumah. Istrinya tinggal di kampung, di luar kota Tanjung Pandan, bersama orang tua. Nama Zul begitu besar, tapi penghasilannya begitu kecil. Sampai jadi kuli bangunan. Itu pun tidak menentu.

Zul telah ikut membesarkan nama Belitong sampai mencapai langit tertinggi. Tapi Belitong tidak tahu kalau Zul lagi dalam kesulitan terbesarnya.

Pariwisata Belitong terpromosikan luar biasa, tapi dana sektor pariwisata hanya lebih banyak untuk menggaji pegawai yang tidak membuat pariwisata maju.

Zul itu muda. Ganteng. Terkenal. 

Jadi idola. Sarjana sinematografi dari perguruan tinggi paling hebat di Jakarta. Tapi semua itu kalah dengan kenyataan hidup yang pahit. (Dahlan Iskan)


Disway Business Forum: Family Constitution.--

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 9 Juni 2023: Pelangi Nakal

 

Juve Zhang

Yg kejebak beli saham "GOT" saja hilang ratusan juta Santai gak ada yg lapor polisi , yg hilang milyaran pun ada pun Triliun nan ada tapi itu perusahaan yg kena daya hilang akal sehat dan ingatan seketika. Ilmu nya itu lebih sulit. Pake mantera mantera khusus sehingga 6 triliun an "sukarela" di persembahkan. Wkwkwkwkwk. Dunia hitam adalah seni memindahkan duit dari satu dompet pindah ke dompet lain. Jia You!!!!

 

Xiaomi A1

Sepatu yg dipake Pak Bos merek ASICS seri Gel Cumulus ASICS adalah akronim dari Anima Sana In Corpore Sano, jiwa yg sehat (terdapat) dalam tubuh yg sehat.. Cikal bakal Asics (1977) adalah Onitsuka (1949). Sejak lahirnya Asics tsb, brand Onitsuka sempat dimatikan lama. Pada film Kill Bill (2003), Uma Thurman menggunakan sepatu warna kuning yg iconic, itulah momen dimana merek Onitsuka dihidupkan kembali dan seri Tiger begitu digemari di Indonesia hingga saat ini.

 

Liáng - βιολί ζήτα

selingan The story behind the song : "Let Your Love Flow" Lagu Let Your Love Flow ditulis oleh Jerry Williams Jr. (Larry Williams) - dipopulerkan oleh Bellamy Brothers - rekamannya dirilis pada bulan January 1976. Versi Indonesia-nya adalah lagu "Jangan Biarkan" yang dinyanyikan oleh Dewi Puspa, dirilis pada tahun 1978, dengan makna lirik yang berbeda dari lagu aslinya, Let Your Love Flow. Lagu Let Your Love Flow ini sempat ditolak oleh beberapa artis penyanyi. Neil Diamond juga menolak menyanyikannya, padahal Larry Williams sebagai penulis lagu tersebut menghendaki Neil Diamond sebagai penyanyi untuk rekaman perdananya. Saat Neil Diamond menolak untuk merekam lagu tersebut, Bellamy Brothers dengan penuh percaya diri menerimanya. Tak disangka, lagu tersebut berhasil menduduki posisi teratas di chart musik country dan juga chart musik pop di Amerika Serikat. [1].

 

Mbah Mars

Bang Amat, kemana saja ? Emboen Pagi sedari subuh menunggumu. Kasihan dia. Saya lihat sedih wajahnya. Dia menguap dengan membawa luka dan kecewa.

 

Mbah Mars

EMBOEN PAGI: Jangan kau sibuk dengan aib orang lain. Fokuslah pada aibmu sendiri, karena kelak kau ditanya tentang dirimu. Bukan tentang orang lain. __ Ali Bin Abi Tholib __

 

mzarifin umarzain

EMBUN PAGI hadir bersama CHDISWAY. Berbagi informasi yg langka. Membagi kesempatan berkomentar. Semoga berpahala besar dari Tuhan.

 

Kang Sabarikhlas

ndak ada Pelangi, juga Emboen

 

Ahmad Zuhri

Menurut sepengetahuan saya, prostitusi online melanggar Pasal 27 (1) UU ITE melarang setiap orang melakukan dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.

 

Jhel_ng

Saya kadang mendengarkan mahasiswa bercerita. Tentang aplikasi chat "warna hijau", atau tentang warung remang-remang di pinggiran kota. Sebagai pemuda, saya tertarik dengan cerita itu. Ya masih bisa menganggap diri pemuda, karena ketua organisasi pemuda pun banyak yang umurnya di atas 40 tahun. Apalagi yang umur 28 tahun. Namun seperti Abah DI, saya pun dilarang masuk ke kenakalan seperti itu. Padahal tujuannya hanya ingin tahu. Hanya ingin observasi. Kemudian memberi tahu yang lainnya cara kerjanya dan cara menghindarinya.......

 

Chei Samen

Udah lupa tahunnya. Sesudah baca Laskar Pelangi, saya ke Belitung. Berferi-ferian via Bangka via Palembang via Bakauheni berhari-harian. Aman! Yang benar aman sang cucu pertamaku! Naikiin drone bersopir dari Ujung Sumatra ke Ujung Jawa ke Pangkal Pinang. Ya, terkesima akibat si-ikal. Belitung dilukiskan cuantek oleh penulis buku. Juga si-ikal pemeran di filem, dilukiskan elok. Di saya peribadi, ini dua hal yang tiada kaitan. Bangka Belitung se-Pronvinsi tetap menawan. Tetap indah-permai! Tak terpemanai! Novel dan filem L.P termasuk penyumbang kemeriahan Belitung. Juga Indonesia! Pemasuk pariwisata!

 

Leong Putu

Alasaaaaaan.... Padahal mau ngezooom yang berbaju putih dipojokan jauh itu.... Hhhhh (tertawa ngenyek)... Pagi Om Mbah Mars....

 

Er Gham

Pernah ke Belitung. Termasuk lihat batu batu besar di pantainya. Kotanya sepi. Lupa, apakah ada lampu merahnya. Rumah rumah sederhana beratap seng. Tidak ada kemacetan. Tidak hiruk pikuk seperti kota kota besar di Jawa atau daerah Jabodetabek. Mungkin sedikit warga yang bertekanan darah tinggi. Hanya memang, suasana daerahnya akan menjadi kebosanan bagi anak anak muda. Tapi samalah dengan daerah lain, ada embun di pagi hari juga di sana.

 

Er Gham

Pernah ke Belitung. Termasuk lihat batu batu besar di pantainya. Kotanya sepi. Lupa, apakah ada lampu merahnya. Rumah rumah sederhana beratap seng. Tidak ada kemacetan. Tidak hiruk pikuk seperti kota kota besar di Jawa atau daerah Jabodetabek. Mungkin sedikit warga yang bertekanan darah tinggi. Hanya memang, suasana daerahnya akan menjadi kebosanan bagi anak anak muda. Tapi samalah dengan daerah lain, ada embun di pagi hari juga di sana.

 

imau compo

Demikianlah orang melayu, sebagaimana perkataan Ibu Guru Muslimah. Keadaan seburuk apa pun harus diterima. Ibu muslimah mudah-mudahan jadi tangan yg menyapu mereka sebagai titik embun di rerumputan pagi sehinga mencair. Sapukan ke muka utk berwuduk, amarah akan sirna dan betdoa semoga Allah menutup aib kita.

 

iwan

Maka nya barang bukti nya ditahan polisi.

 

Otong Sutisna

Ini bukan perjanjian jual beli kali ... mungkin masuknya sewa pakai, .... emang ada ya ..... wkwkwk

 

Jokosp Sp

Transaksi jual beli yang saya pahami: Dia menjual sesuatu yang jadi miliknya. Dengan harga yang sudah disepakati sesuai akad/ perjanjian/ tawar menawar. Sudah diterima uangnya. Sudah diserahkan barangnya. Dikategorikan penipuan: jika barangnya tidak diserahkan. Cuma ini dikategorikan barang jenis apa? Apakah bisa masuk sesuai diskripsi di atas? Apakah barang ini bisa diserahkan secara permanen ke pembelinya dan jadi hak miliknya? Bagaimana jika barang ini melekat dengan barang lain yang tidak bisa diserahkan begitu saja ke pihak pembeli? Dan apakah pembeli sepakat dengan sistem penyerahan barang secara khusus tanpa harus memilikinya? Apakah harus ada tambahan detail perjanjian jual beli barang dalam sebuah addendum? Banyak pertanyaan yang harus digali oleh penyidik ke pembeli maupun pihak penjual, agar ditemukan apa motif transaksi jual beli itu. #Semangatpagisemangatmalamjum'at

 

Juve Zhang

Zaman purbakala saya backpakeran keliling Tiongkok zaman itu mafia jalanan merajalela, saya yg "planga plongo" melihat di sebelah stasiun kereta api Guang Zhou tulisan hotel RMB 15 per malam .aneh kok murah sekali. Namanya orang dungu ya masuk saja mobil minibus yg disediakan , setelah penuh berangkatlah ke tempat hotel yg ternyata jauh di pinggiran dan begitu sampai bayarnya jauh lebih dari 15 . Tapi namanya kejebak tipua n ya santai saja bayar saja.dapat lantai 8 tanpa lift wkwkwkkw. Itu namanya hotel olahraga sehat .kejebak dalam dunia mafia , menipu itu sah!!. Enjoy saja itung itung nambah Curriculum Vitae dunia persilatan mafia. Mafia modern tetap ada begitu banyak yg menyimpan duit di berbagai "koperasi" m akhirnya duit hilang ada yg milyaran , ratusan juta dll. Dunia tipu menipu itu sah ! Dalam dunia mafia.

 

adi Nugraha

abis baca tulisan ini pasti bapack bapack perusuh langsung cawe cawe di user michat. sebenarnya selain michat ada 1 web lagi khusus yang nackal nackal, di web itu dijajakan berbagai pilihan perempuan lengkap dengan FR dan DC nya. bahkan ada juga yg menawarkan jadi “gula bayi”.

 

adi Nugraha

bagi Bu Guru tentu mengerti, kadang buah buahan dari 1 pokok pohon, tidak semua manis, pasti ada yg asam atau buruk, begitu juga anak anak dari seorang ibu.

 

Lusy Anggraini

Pada waktu kerja di toko pulsa dan paket data, setiap kalo bantu isikan paket data hampir setiap hp bapak2 selalu ada aplikasi MC

 

Pryadi Satriana

Tulisan semacam ini lebih banyak 'mudarat' (KBBI)-nya daripada manfaatnya. 'Manfaatnya' bagi orang yg mau 'jual diri' atau 'jual orang lain': ada aplikasi yg "diberitahu" oleh Si Tembem yg bisa dicoba! Selain itu semua adalah 'mudarat'-nya! Sangat disayangkan, Dahlan yg menjadi 'founder' banyak pesantren dan punya 'network' yg luas seolah ndhak punya bahan utk ditulis, akhirnya malah menulis "menjual istrinya secara eceran" - "nya" di sini "anak nakal" dalam tulisan Dahlan, yang -- menurut saya -- bisa juga disebut "orang tua nakal", sok ngurusi "hal-hal nakal", padahal "kasus PT Ensterna" membuat saya mempertanyakan moralitas Dahlan. Apa "kasus itu" sudah beres, Pak Dahlan? Kasus "anak nakal" di atas melibatkan uang Rp500 ribu, "kasus PT Ensterna" -- menurut yg saya baca -- melibatkan uang Rp31M. Jadi -- dari jumlah uang yg terlibat -- siapa "yang lebih nakal"? Semoga kasus2 yg melibatkan "orang2 nakal" itu segera beres! Harapan saya, "kasus PT Ensterna" beres duluan! Shalom. Salam. Rahayu.

 

Kategori :

Terkait

Minggu 29-09-2024,03:56 WIB

Nasib Kakak

Selasa 24-09-2024,04:00 WIB

Berani Mati

Senin 26-08-2024,04:00 WIB

Damai Ahok