JAKARTA, DISWAY.ID – Meskipun pimpinannya menegaskan untuk tidak memperpanjang kontrak, namun sebagian pasukan Wagner bergabung dengan Rusia dan menandatangani kontrak.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dmitry Peskov selaku sekretaris pers kepresidenan Rusia.
Dmitry mengatakan bahwa dalam formasi militer PMC Wagner ada beberapa militan yang berubah pikiran dan sebagian pasukan Wagner bergabung dengan Rusia.
“Sebagian pasukan Wagner bergabung dengan Rusia ini yang memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam pemberontakan bersenjata dan akan dapat menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia,” jelas Peskov.
BACA JUGA:Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17 2023, Media Vietnam: Indonesia Kesayangan FIFA
BACA JUGA:Putin Angkat Bicara Atas Pembelotan Wagner: Seperti Menikam dari Belakang
Menurut Peskov kesepakatan telah dicapai bahwa sebagian pasukan Wagner bergabung dengan Rusia akan kembali ke kamp dan tempat penempatan mereka.
“Beberapa dari mereka, jika ingin melakukannya, nantinya dapat menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan,” kata Peskov.
"Itu juga berlaku untuk para pejuang, yang memutuskan untuk tidak ambil bagian dalam 'pemberontakan bersenjata' ini,” tambah Peskov.
BACA JUGA:Erik ten Hag Sudah Kontak Moises Caicedo Sejak April-Mei, Chelsea Kena Syok Terapi!
BACA JUGA:Wagner Membelot dari Rusia, Ukraina Lakukan Serangan Balasan
"Mereka bahkan telah meminta bantuan polisi serta bantuan lain untuk kembali ke tempat penempatan permanen mereka," tambah Peskov.
Pembelotan yang dilakukan oleh Yevgeny Prigozhin selaku pimpinan Wagner karena dirinya menganggap pihak Rusia telah menyerang camp mereka serta menewaskan beberapa anggota pasukannya.
Hal tersebut dibantah oleh Federal Security Service (FSB) Rusia, bahkan mengeluarkan pengumuman jika Prigozhin merupakan pemberontakan bersenjata.
FSB mendesak para pejuang Wagner untuk tidak mematuhi perintah Prigozhin dan mengambil tindakan untuk penahanannya.