Progozhin juga menyampikan alasan Wagner mengakhiri pemberintakannya dan memilih ke Belarusia.
"Kami berbalik untuk tidak menumpahkan darah tentara Rusia”.
“Kami berhenti pada saat detasemen penyerangan pertama, yang datang sejauh 200 km dari Moskow, mengerahkan artilerinya, melakukan pengintaian di daerah tersebut dan menjadi jelas bahwa banyak darah akan tertumpah pada saat itu.”
“Oleh karena itu, kami merasa bahwa mendemonstrasikan apa yang akan kami lakukan sudah cukup.”
Keputusan kami untuk berbalik didasarkan pada dua faktor penting.
Faktor pertama adalah kami tidak ingin menumpahkan darah Rusia.
BACA JUGA:Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan M 4,8
Faktor kedua adalah kami mendaftarkan protes kami dan tidak berusaha menggulingkan pemerintah negara.
Pada saat ini, Presiden Belarusia Alexander Grigoryevich Lukashenko mengulurkan tangannya dan menawarkan solusi untuk pekerjaan lebih lanjut dari Wagner PMC dalam yurisdiksi hukum.
"Pawai keadilan kami menyoroti banyak hal yang telah kami bicarakan sebelumnya yang merupakan masalah keamanan paling serius di seluruh negeri,” tutup Prigozhin.