BACA JUGA:Mau Dipotong, Seekor Sapi Lepas Melewati Rel, Bikin KRL Bogor-Jakarta Berhenti Sejenak
Edi menilai bahwa tidak ada batasan usia bagi yang ingin menikmati olahan satai tersebut.
Namun yang perlu diperhatikan adalah riwayat penyakit yang diderita seseorang.
Apalagi saat ini, penyakit seperti jantung, tekanan darah rendah, bahkan hipertensi bisa menyerang siapa saja, tak hanya mereka yang berusia lanjut.
BACA JUGA:Link Download GB Whatsapp Pro Update Juli 2023
“Di era sekarang, penyakit tidak lagi memandang usia tua atau muda. Namun berdasarkan pada kebiasaan dan pola hidup. Oleh karena itu, biasakan hidup sehat sedini mungkin,” pesannya.
Menariknya, Edi juga memberikan beberapa tips memasak satai agar lebih sehat.
BACA JUGA:Indonesia Dapat Hibah 15 Unit Rantis Bushmaster dari Australia
Salah satunya yakni dengan memastikan potongan daging tidak terlalu tebal dan tipis, agar menjamin kematangan dalam dan luar daging.
Daging yang belum matang akan menimbulkan efek buruk, karena mengandung bakteri.
Daging yang terlalu gosong juga tidak baik bagi kesehatan karena zat karsinogenetik (zat yang dihasilkan dari arang) bisa menyebabkan penyakit kanker.
BACA JUGA:Ditemukan Sisa-sisa Potongan Tubuh Manusia pada Puing Titan Oceangate yang Berhasil Diangkat
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), angka maksimal konsumsi zat karsinogenetik yakni di angka 5mL/1 kg daging.
Jika ingin menambahkan penyedap rasa, ia menyarankan untuk menggunakan penyedap yang alami seperti bawang-bawangan.
BACA JUGA:Penembakan di Jeddah Tewaskan 2 Orang Seiring Musim Haji
Selain itu, jangan lupa mengombinasikan daging dengan memakan sayur dan buah.