"Meskipun ada desas-desus yang terus beredar bahwa konsumsi hidangan daging kambing meningkatkan tekanan darah, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal ini," demikian bunyi dalam jurnal tersebut.
Jurnal tersebut lalu menyebut jika telah dilakukan penelitian dengan dua percobaan untuk memastikan apakah makan daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah.
"Pada percobaan 1, 24 ekor tikus Dahl/Iwai (umur 15 minggu, berat badan 309,3±11,1 g) dipisahkan secara merata menjadi 4 kelompok.
BACA JUGA:Ketua Bawaslu Rahmat Bagja Pingsan Saat Hadiri HUT ke-77 Bhayangkara di GBK
"Kelompok kontrol (CP) diberi pakan yang mengandung 20% ayam dan 0,3% garam berdasarkan bahan kering.
"Kelompok daging kambing (GM) diberi pakan yang mengandung 20% daging kambing dan 0,3% garam.
"Kelompok daging/garam kambing (GS) diberi pakan yang mengandung 20% daging kambing dan 3% sampai 4% garam.
"Mugwort Okinawa (Artemisia Princeps Pampan)/grup garam (GY) diberi makanan yang mengandung 20% daging kambing, 3% hingga 4% garam, dan 5% bubuk mugwort beku-kering.
BACA JUGA:Ini Daftar Destinasi Wisata Banyuwangi Paling Hits, Cocok Buat Liburan Bareng Keluarga dan Teman
"Eksperimen 1 berjalan selama 14 minggu selama waktu itu tekanan darah hewan dicatat.
"Kelompok GS, dan GY mengonsumsi lebih banyak air secara signifikan (p<0,01) daripada kelompok CP dan GM meskipun faktanya tingkat konsumsi makanan mereka serupa.
"Berat badan hewan pada kelompok CP, GM, dan GS serupa sedangkan hewan pada kelompok GY secara signifikan lebih kecil (p<0,01).
"Tekanan darah pada kelompok GM hampir sama dengan kelompok CP selama percobaan.
BACA JUGA: Lirik Lagu Cinta Sejati- Selfi Yamma Jebolan D'Academy Asia 4: Cinta Oh Cinta
"Sebaliknya, sementara tekanan darah hewan pada kelompok GS dan GY dari usia 15 hingga 19 minggu sama dengan kelompok CP, tekanan darah mereka secara signifikan lebih tinggi (p<0,01) setelah usia 20 minggu.
"Kelompok GY cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah daripada kelompok GS.