JAKARTA, DISWAY. ID - Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) menggelar acara World Sarcopenia day 2023 di car free day (CFD) FX Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu, 2 Juli 2023.
Acara tersebut diadakan untuk memperingati Hari Sarkopenia Dunia yang jatuh pada 4 Juli mendatang.
Ketua PP PERGEMI, dr. Nina Kemala Sari menjelaskan bahwa Sarkopenia sendiri merupakan salah satu penyakit tubuh yang menyerang otot.
BACA JUGA:IPW Pertanyakan Korban 'Si Kembar' Malah Ditahan: Rihana Rihani Gak Tau Kemana
BACA JUGA:Pilot Susi Air Belum Dieksekusi, Pimpinan OPM: Dia Masih Sehat Bersama Egianus Kagoya
Nina Kemala Sari menjelaskan jika penderita penyakit tersebut akan ada pengecilan yang disertai dengan menurunnya kualitas dan fungsi otot.
Oleh sebab itu, Sarkopenia identik dirasakan oleh para lansia.
Lebih lanjut, Nina Kemala Sari pun menyebutkan bahwa di Indonesia sendiri, satu dari lima lansia Indonesia diprediksi menderita Sarkopenia.
Hal tersebut didapati dari hasil penelitian di berbagai provinsi yang dilakukan Harimurti K dan kawan-kawan yang dipublikasi di tahun 2023 di jumal terkemuka, Acta Medica Indonesiana.
BACA JUGA:Kapolda Papua Ditipu, Pimpinan OPM: Kami Tidak Pernah Minta Uang dan Senjata
BACA JUGA:Rusia Gempur Kiev Dengan Dron Semalaman
"Selain osteoporosis, sarkopenia merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian khusus masyarakat luas Hal ini dikarenakan kesehatan otot sidak kalah penting dibandingkan kesehatan tulang," ujar Nina Kemala Sari.
"Bahkan kedua organ tersebut, otot dan tulang hanus sama-sama berfungsi baik agar seseorang dapat beraktivitas dengan baik dan aman," lanjutnya.
Adapun Sarkopenia, kata dokter Nina, dapat terjadi pada setiap orang, terutama mereka yang kurang melakukan aktivitas atau latihan fisik.
Bahkan, kurangnya asupan nutrisi tertentu, serta memiliki penyakit-penyakit yang mengenai tulang dan otot serta penyakit yang menyebabkan seseorang menjadi sulit melakukan aktivitas sehari-han itu juga merupakan gejala dari penyakit Sarkopenia.