BACA JUGA:Putin Posisikan Senjata Nuklir di Belarus, Nato dan Amerika Makin Gerah
BACA JUGA:Korea Utara Uji Coba Drone Bersenjata Nuklir, Bisa Bikin Tsunami Radioaktif
Mereka juga tidak akan membuang semuanya sekaligus, pelepasan air limbah akan dilakukan secara bertahap selama 30 tahun ke depan.
"Air yang dilepaskan akan menjadi setetes air di lautan, baik dari segi volume maupun radioaktivitas.
Pasca tragedi tsunami Jepang 2011 lalu, banyak Jepang berhasil mengumpulkan 1.000 tabung limbah nuklir-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/Frontline PBS-
"Tidak ada bukti bahwa tingkat radioisotop yang sangat rendah ini memiliki efek kesehatan yang merugikan," kata pakar patologi molekuler Gerry Thomas, yang bekerja dengan ilmuwan Jepang.
Tatsujiro Suzuki, seorang profesor teknik nuklir dari Pusat Penelitian Penghapusan Senjata Nuklir Universitas Nagasaki, mengatakan kepada BBC bahwa rencana tersebut "tidak serta merta menyebabkan polusi serius atau siap membahayakan masyarakat - jika semuanya berjalan dengan baik".
BACA JUGA:Selain Penistaan Agama, Panji Gumilang Diduga Menyebarkan Ujaran Kebencian dan Hoax
BACA JUGA:Bukan Barcelona, Bintang Muda Turki Arda Guler Kini Pilih Gabung Real Madrid!
Namun mengingat Tepco gagal mencegah bencana 2011, dia tetap khawatir tentang potensi pelepasan air yang terkontaminasi secara tidak sengaja, katanya.
Saat ini lebih dari 1.000 tangki telah terisi limbah dan Jepang mengatakan ini bukan solusi jangka panjang yang dapat berlanjut.