Putin Posisikan Senjata Nuklir di Belarus, Nato dan Amerika Makin Gerah

Putin Posisikan Senjata Nuklir di Belarus, Nato dan Amerika Makin Gerah

Presiden Rusia, Vladimir Putin posisikan senjata nuklirnya di Belarus seiring dengan penyerbuan ke Ukraina. -tangkapan layar twitter@srbija_eu -

JAKARTA, DISWAY.ID – Presiden Rusia, Vladimir Putin posisikan senjata nuklirnya di Belarus seiring dengan penyerbuan ke Ukraina.

Penempatan senjata nuklir di Belarus ini tentu saja bikin Nato makin gerah, karena posisi tersebut membuat nuklir Rusia semakin dekat dengan Eropa.

Keputusan utin posisikan nuklir tersebut diluar Rusia merupakan kali pertamanya sejak perag dingin dan Putin mengatakan bahwa langkahnya tidak melanggar perjanjian non-proliferasi nuklir.

Penempatan senjata nuklirnya ini di Belarus sekaligus bentuk peringatan dari Putin terhadap Nato dan Amerika akan dukunga mereka terhadap Ukraina.

BACA JUGA:Cobain Masker Wajah yang Bagus untuk Mencerahkan, Anti Kusam dan Jerawat Bandel Auto Hilang!

BACA JUGA:Apakah Puasa Tetap Sah jika Lupa Baca Niat dan Tidak Sahur? Buya Yahya: Ini Kasus Darurat

Meskipun Putin akan memindahkan senjata nuklirnya ke Belarus, pihak Amerika menyebutkan bahwa Rusia masih belum akan mempergunakan nuklirnya dalam waktu dekat ini.

Penempatan senjata nuklir ini dikarenakan Putin ingin menyemai Amerika yang telah menempatka berbagai persenjataannya di Eropa.

Putin dengan santi mengatakan bahwa tidak ada yang aneh dats keputusannya dan Amerika sendiri telah melakukan hal tersebut sejak beberapa dekade lalu.

“Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka,” kata Putin.

BACA JUGA:Nama Istri Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Terseret Gratifikasi Wamenkumham Rp 7.7 Miliar, IPW: Lebih Dahsyat Dari Kasus Ismail Bolong

BACA JUGA:Double Decker PO Kencana Terbaru Dibocorkan Rian Mahendra: Sleeper Seat Lebih Banyak

"Kami sepakat bahwa akan melakukan hal yang sama tanpa melanggar kewajiban kami, saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional tentang nonproliferasi senjata nuklir,” jelas Putin.

Akan tetapi beberapa pengamat mengungkapkan bahwa Rusia telah lama mempersiapkan nuklirnya dan memiliki hak untuk mempertahankan diri dengan senjata tersebut jika terpaksa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: