Menurutnya, Nikuba memerlukan air yang sudah dikatalis agar dengan mudah dibentuk menjadi hidrogen sebagai bahan bakar utama kendaraan.
Proses elektrolisis Nikuba yakni penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik.
Dalam proses tersebut, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-).
Pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode.
Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali dalam molekul air.
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektrode dan dapat dikumpulkan.
Dari hidrogen yang terkumpul tersebut kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen yang disalurkan ke ruang bakar untuk mengantikan bahan bakar fosil.
Uji Coba Nikuba
Tahun lalu, Aryanto Misel mengklaim telah melakukan serangkaian uji coba dengan beberapa jenis kendaraan.
Ia pernah melakukan tes Nikuba yang diisi 1 liter air dengan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh Ciebon-Semarang PP.
CEO Nikuba Hidrogen Iwan Piliang membenarkan kehebatan Nikuba mampu digeber kendaraan hingga 50 km hanya setetes air.
Namun ia menjelaskan, akumulasi setetes air yang dikonversi oleh Nikuba bukan berarti hanya memerlukan satu tetes air.
BACA JUGA:Bawa Mobil Dinas ke Hotel Ngamar Bareng Istri Orang, Kepala Desa Kabur saat Digerebek
Iwan menerangkan, teknologi Nikuba memerlukan tabung untuk menampung air.