Aryanto Misel tampak kesal, kunjungannya ke Italia temui dua raksasa perusahaan hypercar itu ternyata hanya sia-sia.
Total selama 17 hari Aryanto Misel dan koleganya berada di negeri kelahiran Valentino Rossi itu.
Awal kedatangannya pertama kali diajak jalan-jalan keliling Italia.
Lalu empat hari fokus presentasi Nikuba di depan para insinyur Ferrari dan Lamborghini.
Faktanya, kata Aryanto Misel, Ferrari Cs pun tak sanggup menghargai teknologi Nikuba yang diklaimnya itu.
Aryanto Misel mengaku sudah menghabiskan waktu dan biaya untuk pengembangan teknologi Nikuba.
"Saya melakukan penelitian dan membuat nikuba itu selama lima tahun itu menghabiskan uang yang banyak," akunya.
Aryanto sejatinya tak menolak sepenuhnya untuk memberi Ferrari dan Lamborghini kunci alat konversi air menjadi bahan bakar itu.
Asalkan, kata dia, Ferrari dan Lamborghini mau membayar kompensasi hak cipta seperti disinggung di atas.
"Saya siap belajarin buat Nikuba, asal ada kompensasi," jelas Aryanto Misel.
BRIN Bikin Recok di Italia?
Kontroversi Aryanto Misel dan Nikuba tak berhenti di situ, kekecewaan semakin besar lantaran di Italia juga sudah ada BRIN.
"Ngapain itu BRIN datang ke Italia. Sejak awal mereka kontra dengan Nikuba. Tapi tiba-tiba datang. Itu membuat saya semakin kesal," katanya.
Aryanto menyebut BRIN selalu membututinya dan yang membuat dia semakin kesal pihak Pemerintah itu juga ingin diakui dan dilibatkan dalam pengembangan Nikuba.