Mahfud MD mengungkapkan bahwa NII KW 9 merupakan bikinan dari intelijen, di mana NII KW 9 ini sengaja dibentuk yang bertujuan untuk melawan NII yang ada.
BACA JUGA:Atap JIS Minta Dibongkar Ahli Agronomi Stadion, Qamal Mustaqim: Biar Mataharinya Masuk!
BACA JUGA:Usulan Pajak Progresif Kendaraan Dihapus, Korlantas Polri: Banyak yang Gunakan Identitas Palsu
“Jadi NII KW 9 ini dibuat agar terjadi konflik dalam tubuh NII sendiri, untuk itu NII KW 9 didirikan dan Panji Gumilang sebagai kepalanya,” terang Mahfud.
Mahfud menyampaikan bahwa seiring dnegan perjalanan waktu, Panji Gumilang akhirnya berdiri sendiri hingga bergabung dengan Al Zaytun.
Selain itu mahfud juga mengatakan bahwa transaksi dugaan TPPU yang terjadi di Al Zaytun dan Panji Gumilang mencapai triliunan rupiah.
Sedangkan pihak Polri sendiri telah menerima laporan hasil analisis ratusan rekening milik pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.
BACA JUGA:Kecerdikan Aryanto Misel Selamatkan Formula Nikuba Saat di Italia: Kalau Dibawa Habis Saya
Brigien Whisnu Hermawan selaku Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri mengatakan saat ini laporan tersebut masih mendalami dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang diduga dilakukan oleh Panji Gumilang.
"Masih didalami," kata Whisnu kepada wartawan, Rabu, 12 Juli 2023.
Mahfud MD juga mengatakan bahwa adanya temuan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di kasus pimpinan pondok pesantren Al Zaytun Panji Gumilang.
Implikasi dari dugaan ini, Mahfud memastikan PPATK telah membekukan 145 dari 367 rekening yang memiliki kaitan dengan Panji Gumilang dan Al Zaytun.
BACA JUGA:Respons KAI Soal Viral Pria Masturbasi di Gerbong KRL, Peringatannya Tak Main-main: Segera Laporkan
"Kami sudah menyampaikan laporan baru kepada Polri. Yaitu tentang tindak pidana pencucian uang. Kami telah bekukan 145 rekening dari 367 rekening yang diduga menurut PPATK mempunyai kaitan dengan pesantren atau kegiatan Al Zaytun, kegiatan Panji Gumilang," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 11 Juli 2023.