JAKARTA, DISWAY.ID-- Ridwan Hisjam, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar menyambangi kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Selasa 18 Juli 2023.
Hisjam mengungkapkan kedatangannya ke DPP hanya untuk klarifikasi terkait pernyataan beberapa politikus senior Partai Golkar yang menyetujui dan mendorong terjadinya Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) untuk menggulingkan Ketua Umum Golkar saat ini, Airlangga Hartarto.
BACA JUGA:Ramai Ariana Grande dan Dalton Gomez Cerai, Diduga Ini Jadi Penyebabnya
"Saya diundang, jadi bukan dipanggil. Untuk mengklarifikasi statement saya yang ada di pemberitaan. Dan saya jelaskan semuanya sudah," ujar Hisjam kepada awak media, Selasa 18 Juli 2023.
Hisjam menjelaskan dirinya sudah menjelaskan semua hal kepada dewan etik partai dalam sebuah pertemuan yang juga dihadiri Ketua Dewan Etik Partai Golkar Mohammad Hatta.
"Sebetulnya kenapa kok lama karena saya tidak mau terjadi perdebatan. Kebetulan statement saya, yang saya pakai adalah ada semua rekamannya, di TV ada semua," jelasnya.
BACA JUGA:Majelis Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa Anang Achmad Latif dan Yohan Suryanto, Ini Alasannya
Diketahui Dewan Etik Golkar juga telah memanggil Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin 17 Juli 2023.
Lawrence juga salah satu kader Golkar yang mendorong Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) untuk menggulingkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Sebelumnya sejumlah kader Partai Golongan Karya (Golkar) mendorong Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) menurunkan Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar.
Sejumlah politikus itu menyebut mereka sendiri sebagai eksponen pendiri Partai Golkar, diprakarsai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian, Anggota Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam, dan politikus senior Golkar Zainal Bintang.
BACA JUGA:Larangan di Bulan Muharram: Memahami Tradisi dan Praktek Keagamaan
Lawrence mengatakan, rencana Munaslub untuk Golkar lantaran tidak jelasnya arah Golkar menjelang Pemilu 2024.
"Kami sudah tahu kok, tinggal PAN yang bisa berkoalisi. (Elektabilitas) PAN punya 7 persen, Golkar punya 14 persen, kalau digabung 21 persen. Kalau bergabung, maju pasti kalah. Pasti kalah. Sejuta persen pasti kalah,” terangnya.
Lawrence menilai, eksponen pendiri Partai Golkar mendorong agar segera dilakukan Rapimnas, lalu Munaslub.