Larangan di Bulan Muharram: Memahami Tradisi dan Praktek Keagamaan

Larangan di Bulan Muharram: Memahami Tradisi dan Praktek Keagamaan

Pawai obor memeriahkan 1 Muharam-ilustrasi/jpnn-disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Bulan Muharram merupakan bulan yang penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Ini adalah bulan pertama dalam penanggalan Islam dan memiliki makna keagamaan yang mendalam. 

Selama Bulan Muharram, terdapat beberapa larangan dan tradisi yang diikuti oleh umat Islam untuk memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi larangan-larangan tersebut dan memahami latar belakang serta signifikansinya.

1. Larangan berperang

Salah satu larangan yang paling penting selama Bulan Muharram adalah larangan berperang atau melakukan pertumpahan darah. Bulan Muharram adalah bulan yang dianggap suci dan damai, dan umat Islam diperintahkan untuk menjaga perdamaian dan menghindari konflik selama bulan ini. 

Hal ini mencerminkan pentingnya perdamaian dan kesatuan di antara umat manusia, serta penekanan pada nilai-nilai keagamaan yang mengajarkan toleransi dan keadilan.

2. Larangan merayakan pernikahan

Selama sepuluh hari pertama Bulan Muharram, ada tradisi untuk tidak merayakan pernikahan atau acara perayaan besar-besaran. 

Ini terkait dengan momen penting dalam sejarah Islam, yaitu tragedi Karbala yang terjadi pada tanggal 10 Muharram. Tragedi ini melibatkan pembantaian keluarga Nabi Muhammad SAW, terutama cucunya yang bernama Imam Husain. 

Sebagai tanda kesedihan dan penghormatan terhadap peristiwa tersebut, umat Islam menghindari perayaan yang bersifat meriah selama sepuluh hari ini.

3. Larangan berpuasa pada hari ke-10 Muharram

Hari ke-10 Muharram dikenal dengan nama Ashura, dan memiliki makna penting dalam sejarah Islam. Bagi umat Islam, Ashura adalah hari yang mengingatkan tentang kesabaran, pengorbanan, dan ketabahan Imam Husain dalam menghadapi musuhnya di medan perang Karbala. 

Namun, umat Islam tidak diwajibkan untuk berpuasa pada hari ini. Sebaliknya, ada kebiasaan untuk berpuasa pada hari ke-9 atau ke-11 Muharram sebagai tanda penghormatan terhadap peristiwa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: