JAKARTA, DISWAY.ID-- Makrum Kholil selaku Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Pekalongan menjadi sorotan karena terang-terangan mendukung Panji Gumilang ditengah Polemik Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Hal tersebut karena pernyatannya saat hadir memberi sambutan di acara tahun baru Islam, 1 Muharram 1445 Hijriah pada Rabu 19 Juli 2023 kemarin.
BACA JUGA:Begini Cara Sindikat TPPO Ginjal Lolos Imigrasi di Bandara, Kedoknya Bawa Calon Korban Terungkap!
Dalam sambutannya Makrum Kholil blak-blakan sebut mendukung Panji Gumilang untuk jadi Presiden.
"Menurut saya Syekh Panji Gumilang adalah orang yang luar biasa, menurut saya layak untuk jadi presiden," ujar Makrum Kholil dihadapan santri dan tamu undangan lainnya di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Rabu 19 Juli 2023.
BACA JUGA:Prabowo Tanya Teknologi Nikuba Apakah Tak Butuh BBM Lagi, Aryanto Misel: Enggak Perlu Powernya Besar
Makrum Kholil juga menambahkan, jika tidak jadi Presiden Panji Gumilang minimal layak menjadi menteri, syukur-syukur menjadi menteri pertanian.
Kontroversi mengenai Panji Gumilang yang dianggap cocok sebagai pemimpin ini sebelumnya juga sempat dibagikan oleh Pendeta Saifuddi Ibrahim yang saat ini sedang kabur ke Amerika Serikat karena kasus penistaan agama.
BACA JUGA:Penjelasan Kereta Tidak Bisa Mengerem Mendadak, Ada Risiko Jika Terobos Perlintasan
Menurut Saifuddin Ibrahim, dirinya akan pulang ke Indonesia jika Panji Gumilang menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kalau Panji Gumilang jadi pemimpin Islam, Majelis Ulama Indonesia dipimpin oleh Panji Gumilang, ah saya balik lagi ke Indonesia, senang saya," ujar Saifuddin Ibrahim dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @Heri***ta pada 27 Mei 2023 lalu.
BACA JUGA:Andre Onana: Theatre of Dream Tempat yang Tepat untuk Terus Bermimpi
Bahkan pada video tersebut, Saifuddin Ibrahim juga mengatakan kalau Panji Gumilang menjadi Menteri Agama, dirinya sudah menyiapkan 5 program kerja yang nyeleneh.
Seperti melarang naik haji ke Arab Saudi, membuat sertifikasi ceramah, mengubah kurikulum pesantren, dan lain-lain yang tentunya bakal memicu penolakan bagi umat muslim di Indonesia.