JAKARTA, DISWAY.ID – Dalam mengatasi dampak kekeringan yang menyebabkan kelaparan, Mensos bangun peternakan babi di Papua.
Tri Rismaharini selaku Menteri Sosial mengungkapkan bahawa peternakan babi bisa jadi buffer stock ika terjadi krisis pangan di Papua.
Selain itu Risma menjelaskan jika sebanyak total 25 ton bantuan disalurkan untuk masyarakat terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi Kabupaten Puncak Papua Tengah.
Selain itu Kemensos juga menyiapkan lumbung sosial sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan masyarakat setempat untuk jangka panjang.
BACA JUGA:Pertama di Kaltim, PLN Layani Konsumen Listrik Tegangan Tinggi 50 MVA
Risma menjelaskan total bantuan 25 ton merupakan akumulasi dari bantuan Kemensos 15.1 ton, dari Panglima TNI 8 ton, dari PT Freeport lebih dari 2 ton.
Menurut Risma, penanganan pangan di Papua hanya dapat dilakukan secara bersama dengan berbagai pihak.
"Kami tidak bisa sendiri, kami dibantu TNI, para rohaniawan di daerah sana. Saya dapat kabar Sabtu 22 Juli, dan saat itu sudah sore," kata Risma.
“Kami langsung mengirim bantuan dari gudang di Jayapura ke Timika dengan pesawat cargo keesokan harinya, Minggu 23 Juli,” paparnya.
BACA JUGA:Perpindahan Pembalap Warnai Pertengahan Musim MotoGP 2023, Marc Marquez Dilamar Ducati?
BACA JUGA:Anak Pinkan Mambo Ketakutan Ayah Tiri Balik Lagi ke Rumahnya: 'Ibuku Marahin Aku Juga'
“Sedangkan logistik dari Jakarta diterbangkan pada Senin 24 Juli dengan bantuan pesawat hercules milik TNI AU,” jelasnya.
Risama mengakui bahwa 50 persen pengangkutan bantuan dibantu TNI AU, termasuk penerbangan bantuan dari Timika ke Lapangan Sinak yang dilakukan dalam beberapa tahap.
Rencana pendaratan bantuan langsung ke Bandara Agandugume tidak bisa dilakukan karena sedang dalam perbaikan.