JAKARTA, DISWAY.ID - Para peneliti telah menemukan strain bakteri alami yang dapat mencegah nyamuk menularkan malaria ke manusia.
Para ilmuwan di sebuah pusat penelitian yang dijalankan oleh perusahaan farmasi GSK di Spanyol membuat temuan setelah mengetahui bahwa koloni nyamuk yang dimaksudkan untuk pengembangan pengobatan telah berhenti menularkan penyakit tersebut.
Uji coba yang mengevaluasi kelayakannya di dunia nyata sekarang sedang dilakukan.
BACA JUGA:Catat! 3 Obat Malaria Diklaim Efektif, Awas Hindari Gigitan Nyamuk Anopheles
Bisakah transformasi bakteri menghentikan penyebaran malaria?
Melansir dari laman Sportskeeda, Direktur penelitian, Dr. Janneth Rodrigues, menjelaskan bahwa tingkat infeksi nyamuk menurun drastis, akhirnya membuat serangga kebal terhadap parasit.
Sampel dari percobaan 2014 mereka dibekukan, dan para ilmuwan mengunjunginya kembali dua tahun kemudian untuk menentukan apa yang telah terjadi.
Bakteri yang sering disebut sebagai TC1 strain Delftia tsuruhatensis yang secara alami ditemukan dalam usus nyamuk ini terbukti dapat mencegah pertumbuhan parasit malaria di dalam usus nyamuk sehingga mengurangi penularan.
BACA JUGA:Varian Covid Baru Muncul Lagi Dijuluki 'Eris', Mulai Menyebar di Inggris: Ini 5 Gejalanya
“Tingkat infeksi pada nyamuk mulai berkurang sehingga pada akhir tahun nyamuk tidak akan terinfeksi parasit malaria," ucap Dr.Rodrigues.
Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa TC1 bertahan sepanjang hidup nyamuk, secara drastis menurunkan beban parasit sebanyak 73 persen.
Tim GSK sedang menyelidiki gagasan untuk menggunakan bakteri di daerah tempat nyamuk berkumpul bekerja sama dengan Universitas Johns Hopkins untuk meningkatkan potensi dampaknya.
“Begitu menjajah nyamuk, itu bertahan seumur hidup. Dan kami menemukan bahwa, ya, bakteri itulah yang bertanggung jawab untuk mengurangi penularan pada nyamuk tersebut," tambah Dr.Rodrigues.
BACA JUGA:Siapa Pemegang Juru Kunci Ka'bah? Sosoknya Ternyata Keturunan Langsung Sahabat Nabi Muhammad
Para ilmuwan berharap dengan mengubah intervensi berbasis bakteri ini menjadi sebuah produk, mereka akan segera memiliki senjata lain untuk melawan salah satu penyakit tertua yang diketahui manusia.