Kualitas Udara Tangsel Disebut Terburuk, Pemkot Membantah: Punya Alat Pengukur Sendiri

Jumat 11-08-2023,16:54 WIB
Reporter : Khomsurijal Wahibudiyak
Editor : Khomsurijal Wahibudiyak

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kualitas udara Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, disebut terburuk di Indonesia.

Disebut demikian, sebab ini seiring tingkat polusi udara yang dirilis IQAir per Jumat 11 Agustus 2023, bahwa kualitas udara di Tangsel saat ini mencapai indeks 170.

Angka tersebut menandakan kualitas polusi udara di Tangsel dinilai tidak sehat. Bahkan menjadi yang terburuk di Indonesia.

BACA JUGA:Kualitas Udara di Tangerang Selatan Terburuk se-Indonesia, Jakarta Bagaimana?

BACA JUGA:Detik-Detik Mengerikan Pria asal Setu Loncat dari Flyover Ciputat Setinggi 13 Meter

Adanya, rilis IQAir yang menyebut kualitas udara Tangsel terburuk, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membantahnya.

DLH memastikan udara Tangsel aman dihirup, sebab unsur dalam partikel masih sehat. 

Kepastian aman dihirup dan berbeda metode pengukurannya dengan indeks yang disebutkan IQ Air, Kepala DLH Tangsel Wahyunoto beralasan pihaknya punya alat pengukur kualitas udara sendiri.

Alat tersebut diklaim dapat mendeteksi 5 unsur berbahaya dalam partikel di udara.

"Kalau kami di Dinas LH Tangsel, mempunyai alat yang juga mampu mengukur atau mengetahui unsur di dalam partikel yang ada," katanya.

"Ada 5 unsur partikel yang bisa diketahui di alat kami. Dari mulai dioksin, arsenik, kemudian sulfur dioksida, kemudian karbon monoksida, satu lagi magnesium dioksida. Itu kenapa hanya 5 yang diukur di alat kami, 5 kandungan inilah yang beracun, kalau partikel di udara mengandung 5 unsur ini, itu sangat berbahaya," imbuhnya.

BACA JUGA:Inisial SA Diduga Pemotret Kontestan Miss Universe Indonesia 2023, Sosok Safa Attamimi Digeruduk Netizen

BACA JUGA:Resmi Dibuka, GIIAS Tangerang 2023 Mengusung Tema 'The Future Is Now'

Wahyunoto mengatakan, berdasarkan alat ukur DLH Tangsel, tidak ditemukan 5 unsur berbahaya tersebut.

Meski demikian, Wahyu mengatakan memang masih ditemui sejumlah partikel yang berterbangan di udara, tetapi tidak berbahaya.

Kategori :