Beberapa waktu lalu Nicke pernah menyebut jika etanol dapat mengingkatkan efisiensi emisi gas buang karbon.
Setidaknya dengan pasokan minyak bumi yang ada Pertamina akan lakukan penelitian terkait bahan bakar terbarukan.
BACA JUGA:Polisi Tegaskan Hanya Kendaraan Berumur 3 Tahun yang Bakal Dilakukan Uji Emisi
Seperti diketahui, Jakarta dan beberapa daerah sekitarnya muncul masalah baru, yakni tingkat polusi udara yang buruk.
Bahkan Jakarta dicap dengan polusi udara terburuk sedunia.
Dengan bahan bakar baru Pertamax Green 92, harapan pemerintah Indonesia, setidaknya Jakarta, bisa terbebas dari polutan yang tinggi.
Dengan dihapusnya Pertalite, tahun 2024 Pertamina hanya akan menjual tiga produk bahan bakar.
Di antaranya; Pertamax Green 92, Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo.
BACA JUGA:40 Ton Batu Bara Ilegal Tujuan Pulau Jawa Diamankan Polres Muara Enim
Pertamax Green 92 Akan Disubsidi
Nicke menyampaikan, Pertamina meminta agar Pertamax Green 92 bisa menjadi bahan bakar yang disubsidi pemerintah.
Menurutnya harga Pertamax Green 92 tak bisa dilempar ke pasaran, sama seperti halnya Pertamax Turbo.
Terdapat kompensasi dari Pertalite yang merupakan BBM jenis JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan).
Sehingga harga Pertamax Green 92 akan diatur oleh regulator, yakni Kementerian ESDM.
BACA JUGA:Kasus ISPA di Palembang Meningkat Hampir 10 Ribu, Mayoritas Anak-Anak
"Ketika ini menjadi program pemerintah, Pertamax Green 92 harganya pun tentu ini adalah regulated.