JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah publikasi penelitian terbaru oleh Environmental Health Perspectives telah berbagi isu terkait penggunaan ganja.
Selain efek pengobatannya, ganja juga dikenal karena efek relaksasi dan menenangkannya.
Studi tersebut, yang dengan cermat memeriksa data lebih dari 7.000 orang, telah menyoroti potensi bahaya kesehatan yang terkait dengan konsumsi ganja, terutama yang berkaitan dengan paparan logam berat.
BACA JUGA:Ketangkap Nyimpen Ganja, Karenina Anderson Terancam 4 Tahun Penjara atau Rehab?
Ganja selalu dipertanyakan karena dampak kesehatannya. Para peneliti di Universitas Columbia mengetahui bahwa tanaman ganja dapat menyerap logam berat dari tanah dan, faktanya, sangat baik dalam hal tersebut.
Melansair dari laman Sportskeeda, kontaminan menyebar melalui tanaman dan masuk ke daun, yang kemudian mencemari tanaman.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa orang yang menggunakan ganja memiliki kadar kadmium dan timbal yang lebih tinggi dalam darah dan urinnya dibandingkan dengan bukan pengguna.
Studi ini merupakan peringatan akan pentingnya penelitian lebih lanjut mengenai dampak buruk ganja terhadap kesehatan.
BACA JUGA:Pesulap Oge Arthemus Tanam Ganja di Rumah, Kapolres Metro Jakarta Barat: Buat Konsumsi Sendiri
Ganja dan kontaminannya
Menurut peneliti utama studi tersebut, Tiffany Sanchez, asisten profesor ilmu kesehatan lingkungan di Columbia University Mailman School of Public Health:
“Baik kadmium dan timbal tetap berada di tubuh Anda untuk waktu yang cukup lama. Kadmium diserap dalam sistem ginjal dan disaring melalui ginjal.”
Jadi, ketika Anda melihat kadmium dalam urin, itu mencerminkan beban tubuh secara keseluruhan. , berapa banyak yang telah Anda konsumsi dalam jangka waktu lama.”
BACA JUGA:Petani Kelabui Petugas, Tanam Ganja di antara Kebun Kopi
Bagi orang yang mengonsumsi ganja, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan kadar kadmium dalam darah sebesar 27 persen dan peningkatan kadmium dalam urin sebesar 21 persen.