Sapi-sapi itu dibawa ke dua tempat berbeda untuk dirawat hingga disembelih dan dijadikan abu pada waktunya.
Dalam keyakinan Taurat, sapi merah akan diproses dan dibakar hingga abunya dicampur ke dalam air yang disucikan.
Ultra-nasionalis Yahudi Ingin Lanjutkan Pawai Bendera di Kota Tua-@theIMEU-Twitter
BACA JUGA:KPP Bentuk Tim Pemenangan Anies-Muhaimin, Segera Lakukan Ini
Ritual Penyucian Abu sapi betina merah digunakan dalam ritual penyucian untuk menyucikan manusia dan benda-benda yang telah menjadi najis secara ritual, terutama karena kontak dengan mayat. Abunya dicampur dengan air untuk membuat larutan pemurnian.
Sebenarnya dalam konteks sejarah sapi betina merah yang terakhir tercatat yaitu pada periode Kuil Kedua, yang dihancurkan pada tahun 70 M.
Sejak saat itu, terdapat klaim berkala mengenai calon sapi betina merah, namun tidak ada yang diterima secara universal.
Sedangkan terkait pembangunan Kuil Ketiga akan terjadi sebelum kedatangan Mesias Yahudi.
The Temple Institute dan organisasi lainnya berencana membangun Kuil Ketiga tersebut di Gunung Moriah atau Temple Mount.
Dalam rangka itu, mereka telah melakukan upaya untuk mencari dan membiakkan sapi betina merah untuk memenuhi persyaratannya.