"PLN secara serius sedang dan akan terus melakukan pengembangan kapasitas SDM, yang sebelumnya berbasis pada fossil fuel sekarang sudah bertransformasi menggunakan EBT," ungkapnya pada diskusi panel bertema Policy Incentives and Just Transition Consideration to Accelerate Power Sector Decarbonization dalam rangkaian ISF Kamis, 7 September.
Guna menguasai berbagai teknologi dan pengetahuan terbaru, PLN telah mengirimkan pegawai ke Jerman untuk belajar pengembangan biomassa, ke Eropa untuk meningkatkan kompetensi pengembangan proyek Solar PV dan lain-lain, serta ke California untuk belajar sistem distribusi yang andal dan juga belajar soal digitalisasi sistem kelistrikan.
BACA JUGA:Dukungan UAS Pada Masyarakat Rempang: Yang Ada Jabatan, Tolong Dengan Kuasa
BACA JUGA:Siap Transfer Listrik Lintas Batas Papua Nugini, PLN Petakan Kerja Sama Dengan PNG Power
"Ini bentuk agresivitas PLN dalam menjawab tantangan transisi energi," jelas Didi.
Principal Energy Specialist Southeast Asia Asian Development Bank (ADB) David Elzinga menuturkan, proyek transisi energi perlu mengedepankan aspek keadilan dan menjadi katalis pendorong pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian yang tumbuh dan berkembang menjadi prinsip dasar dalam transisi energi ini.
"Untuk negara berkembang, saya pikir yang terbaik adalah melakukan proyek transisi ini dengan tetap memberikan manfaat ekonomi dan sosial terhadap penduduknya," tegasnya.