JAKARTA, DISWAY.ID - Komisioner Komnas HAM Putu Elvina mengatakan peristiwa bentrokan di Pulau Rempang, Batam membuat sejumlah siswa mengalami trauma.
Bahkan, sejumlah siswa tersebut masih takut untuk kembali bersekolah pasca terjadinya bentrokan di Pulau Rempang tersebut.
Putu mengatakan temuan tersebut didapatkan berdasarkan keterangan dari kepala sekolah.
BACA JUGA:Komunikasi Rempang
"Berdasarkan informasi dari kepala sekolah pasca peristiwa 7 September, banyak siswa yang masih merasa takut untuk kembali ke sekolah sehingga kehadiran mereka pada Senin sesudah peristiwa terjadi tidak mencapai 100 persen," kata Putu dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 22 September 2023.
Ia mengatakan peristiwa tersebut membuat sejumlah siswa mengalami trauma secara psikologis.
Terlebih, lokasi SDN 24 Galang persis berada di pinggir jalan dekat dengan area pecahnya bentrok antara warga sipil dengan aparat.
"Lokasi SD 24 Galang itu persis di pinggir jalan dekat area bentrok. Pihak sekolah merasa panik melihat kerusuhan. Terdengar dentuman keras di beberapa titik di lingkungan SD, dan seketika lingkungan SD dipenuhi gas air mata, sehingga ini situasi sangat menyulitkan bagi siswa yang masih SD," ungkapnya.
BACA JUGA:Komnas HAM Sebut Kericuhan di Pulau Rempang Diduga Ada Pengerahan Kekuatan Aparat yang Berlebihan
BACA JUGA:Kericuhan Pulau Rempang, Komnas HAM Temukan Dugaan 6 Pelanggaran
Oleh karena itu, ia mengatakan Polresta Barelang bakal melakukan trauma hiling kepada sejumlah siswa tersebut dengan melibatkan psikolog.
"Polresta Barelang telah mengupayakan trauma Hiling kepada siswa-siswa SD 24 Galang dan SMP Negeri 22 Galang dengan melibatkan psikolog dan tenaga profesional sebagai upaya pemulihan psikologis terhadap siswa yang terdampak di peristiwa konflik masyarakat Pulau Rempang," ungkapnya.