Jokowi, Ketika Diterpa Isu PKI dan Antek Asing

Minggu 01-10-2023,17:09 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

Jokowi juga menunjuk isu lain yang dikembangkan melalui media sosial, yang menuduhnya sebagai antek asing.

Menuduhnya langsung. Jokowi justru mempertanyakan antek asing yang mana?

Mengutip Setkab 30 Oktober 2018, Jokowi memberi contoh, misalnya Blok Mahakam yang dulunya dikelola oleh Perancis dan Jepang, sudah 100 persen ia serahkan kepada Pertamina, sejak 2015. 

Lalu Blok Rokan, Chevron sudah 100 persen dimenangkan oleh Pertamina.

Freeport yang 40 tahun Indonesia hanya diberi 9,3 persen, menurut Presiden, negoisasi sudah 4 tahun, sudah head of agreement, sudah Sales & Purchase Agreement.

"Kita bisa mendapatkan 51 persen sudah mayoritas. Tapi nggak mudah melakukan ini, baik tekanan politik, baik tekanan kanan kiri," jelas Jokowi seraya menambahkan, kalau kepengen gampang ya sudah sehari saja selesai, tanda tangan, 9 persen, sudah, rampung, enggak ada tekanan apa-apa.

Tapi Jokowi menegaskan, bukan itu yang kita inginkan, tapi National Interest kita, kepentingan nasional kita.

"Kok enggak ada yang demo waktu kita dapat 100 persen,  dapat 51 persen? Demo mendukung gitu loh. Demo mendukung kok enggak ada. Kalau antek asing, antek asing ramainya kaya gitu," ucap Jokowi.

Sementara yang berkaitan dengan tenaga kerja asing, TKA, katanya ada 10 juta tenaga kerja dari Tiongkok membanjiri Indonesia.

Padahal, lanjut Jokowi, tenaga kerja asing yang ada di Indonesia paling 80.000-an semuanya. Yang dari Tiongkok itu kurang lebih 24.000.

Sementara tenaga kerja Indonesia yang ada di Tiongkok, di China, itu malah 80.000 lebih.

"Jadi di sana malah antek Indonesia, kalau ngomongnya antek-antekan. Jangan seperti itulah, negara-negara lain juga menerima kok tenaga kerja asing, dalam rangka memperbaiki SDM yang ada di negaranya," tegas  Jokowi.

Jokowi juga menunjukkan data, tenaga kerja asing di Indonesia tidak sampai 1 persen. 

Ia membandingkan dengan Uni Emirat Arab (UEA) 80 persen. Arab Saudi 33 persen, Brunei 32 persen, Singapura ada 24 persen, Malaysia 5 persen, sementara Indonesia 0,03 persen.

"Satu persen saja enggak ada kok diramaikan. Jutaan dari mana? Kalau kita ini kan gampang sekali. Tanya imigrasi sudah kelihata," ucap Jokowi seraya menambahkan, isu-isu seperti itu kalau enggak dijawab dipikir itu sebuah kebenaran.

Sebelum itu, Jokowi juga menanggapi isu PKI dan antek asing yang menyerangnya pada 1 Oktober 2017.

Kategori :