Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Hakim 6169, Baihaqi 635, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 6470)
Sekilas asal usul turunnya Surat Al Kahfi
Surat Al Kahfi diambil dari penggalan kata dari Bahasa Arab yaitu kata al-kahf yang berarti gua.
Surat ke-18 dalam Al-Quran ini mengisahkan tentang Ashabul Kahfi atau para penghuni gua.
Istilah Ashabul Kahfi digunakan untuk menceritakan sekumpulan pemuda yang berupaya mempertahankan keimanan mereka di tengah-tengah kemungkaran kaum tempat mereka tinggal.
BACA JUGA:Jokowi Serah Terimakan Mushaf Al Quran Ukuran 2X3 Meter di Masjid Mohammed bin Zayed Solo
Penggalan kisah itu tercantum dalam potongan ayat:
اِذۡ اَوَى الۡفِتۡيَةُ اِلَى الۡـكَهۡفِ فَقَالُوۡا رَبَّنَاۤ اٰتِنَا مِنۡ لَّدُنۡكَ رَحۡمَة وَّهَيِّئۡ لَـنَا مِنۡ اَمۡرِنَا رَشَدًا“(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdo’a: ‘Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisiMu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami’.” (QS. Al-Kahfi: 10)
Penjelasan lain dalam Al Kahfi adalah saat Allah SWT mengabulkan doa pemuda yang berdiam diri di gua dengan memberikan perlindungan-Nya.
Dengan kuasa Allah, mereka tidur selama kurang lebih 300 tahun di dalam gua. Kisah mengenai Ashabul Kahfi ini mengandung hikmah yang dapat kita ambil bahwa Allah senantiasa akan menolong setiap umatNya yang beriman.
Hikmah-hikmah yang menjadi keutamaan membaca surat Al Kahfi sangat dianjurkan untuk dibaca seluruh umat islam. Terlebih di hari Jumat, waktu terbaik membaca surat Al-Kahfi cukup panjang dan dapat diamalkan saat sela-sela aktivitas.