“Jangan lama-lama di Turkiye. Cukup sampai S1 saja, kalau bisa,” tambah beliau.
Satu hal lagi yang benar-benar ditekankan oleh Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia kepada para santri yang akan berangkat ini adalah komitmennya untuk mengamalkan ilmu di dalam negeri. Beliau mengingatkan, banyak pelajar Indonesia yang tidak mau pulang lagi ke Indonesia setelah bekerja di luar ngeri dan mendapatkan kehidupan yang enak.
Beliau mencontohkan pengalaman pribadinya ketika bekerja di luar negeri. “Memang saat saya bekerja di luar, secara gaji mendapatkan lebih banyak dibanding dengan yang saya dapatkan waktu kerja sebagai dosen di Cirebon dan di Bogor," katanya.
"Tapi saya ingat bahwa di dalam negeri, saya ingin membangun kehidupan masa depan dan Alhamdulillah terwujud. Saya mendapatkan banyak hal yang tidak saya dapatkan seandainya saya terus lanjut tinggal di luar negeri,” tandas Imam Jazuli.
Menutup acara Pelepasan, Kiai Imam Jazuli mengeluarkan candaan kepada para santri. “Saya doakan semoga kalian mendapatkan pasangan hidup dengan orang Turkiye atau orang Eropa lain untuk memperbaiki keturunan,” guraunya. (*)