Beilin mengatakan, serangan tersebut bertujuan untuk menggantikan kepemimpinan Hamas di kawasan tersebut dan struktur Arab lainnya, baik itu Otoritas Palestina maupun Liga Arab.
"Ada tujuan dalam serangan yang akan datang dan ini adalah untuk menggantikan kepemimpinan Hamas di Gaza.
BACA JUGA:Serangan Tank Israel Sasar Perbatasan Mesir-Gaza, Pengiriman Bantuan Kemanusiaan Terancam?
"Jika tidak ada kepemimpinan Hamas di Gaza dan struktur Arab lainnya, baik itu Otoritas Palestina atau Liga Arab, maka kita harus akhirnya kekerasan ini," kata Beilin.
Ia sendiri mengaku tak akan mendukung upaya gencatan senjata di antara dua kubu, Hamas dan militer Israel.
Namun ada pengecualian, gencatan senjata dilakukan hanya beberapa jam, di mana warga sipil Palestina bisa mendapatkan pasokan bantuan.
"Saya tidak akan mendukung gencatan senjata sekarang. Tak masalah jika dilakukan gencatan senjata demi kemanusiaan selama beberapa jam agar warga Palestina bisa mendapatkan air, makanan dan kebutuhan medis di Gaza.
BACA JUGA:Hamas Hancurkan Tank Israel di Perbatasan Pasca 13 Masjid di Gaza dan Tepi Barat Hancur Dibom
Beilin menegaskan jika dirinya yakin Israel bisa menyingkirkan Hamas di Jalur Gaza.
"Saya yakin kita harus menyingkirkan kepemimpinan Hamas," tambahnya.
Pasukan Israel Lari Terbirit-birit di Selatan Gaza
Salah satu pejuang Hamas sayar bersenjata Brigade al-Qassam dilaporkan terlibat pertempuran dengan militer angkatan darat Israel.
Pertempuran berlangsung di wilayah timur Younis di kawasan selatan Gaza pada Aha, 22 Oktober 2023.
Bentrokan tergambarkan berlangsung sengit. Pejuang Palestina itu melihat militer Israel melakukan penyusupan di Jalur Gaza.
Militer Israel datang dengan pasukan lapis baja dari timur Khan Younis.
BACA JUGA:Ini Penyebab 10 Milliar Kepiting Salju Menghilang di Laut Bering Alaska