JAKARTA, DISWAY.ID- Seorang remaja putri asal Palestina Dima Al-Lamdani harus kehilangan 13 anggota keluarganya dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Beach di Kota Gaza.
Sebelum serangan udara dilancarkan, tentara Israel menyuruh warga Palestina di kamp pengungsi Beach di Kota Gaza untuk melarikan diri ke selatan karena lebih aman.
Dima Al-Lamdani yang berusia 18 tahun berdoa agar keluarganya lolos dari serangan udara yang tiada henti yang dilakukan tentara Israel.
Namun beberapa hari kemudian, Dima Al-Lamdani harus mengidentifikasi jenazah kerabatnya di kamar mayat darurat di kota selatan Khan Younis, Gaza Selatan.
Dia mengatakan telah kehilangan orang tuanya, tujuh saudara kandung dan empat anggota keluarga pamannya dalam serangan udara Israel.
Dima Al-Lamdani bersama saudara laki-lakinya-Screenshot/YouTube-
BACA JUGA:Islamophobia di Prancis Makin Ngerih! Cuma Ucapkan Asallamualaikum Ditangkap Polisi
“ Mereka meminta kami untuk mengevakuasi tempat Anda dan pergi ke Khan Younis karena aman. Mereka mengkhianati dan mengebom kami,” kata Dima Al-Lamdani.
Dima Al-Lamdani mengatakan keluarganya dan pamannya melakukan perjalanan dengan dua mobil melintasi Gaza pada saat menghadapi pemboman terberat setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.400 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.
Keluarga Dima Al-Lamdani tinggal di tempat penampungan sementara di Khan Younis, Gaza Selatan.
“ Pada jam 4.30 pagi saya bangun dan duduk bersama bibi saya sambil minum kopi. Tiba-tiba saya terbangun di tengah reruntuhan. Semua orang di sekitarku berteriak, jadi aku ikut berteriak,” kata Dima Al-Lamdani.
BACA JUGA:15 Orang Tewas dan Lebih 100 Terluka Dalam Tabrakan Kereta Api 'Egarosindhur Express'
Dima Al-Lamdani, yang sisi wajahnya tergores dan memar, mengatakan setelah mencari anggota keluarganya di kamar mayat pada 17 Oktober, hanya saudara laki-lakinya dan dua sepupu mudanya yang selamat.