Sosok Mosab Hassan Yousef si 'Pangeran Hijau' Anak Salah Satu Pendiri Hamas yang Membelot Menjadi Agen Israel, Jual Agama Hingga Murtad

Sosok Mosab Hassan Yousef si 'Pangeran Hijau' Anak Salah Satu Pendiri Hamas yang Membelot Menjadi Agen Israel, Jual Agama Hingga Murtad

Dia adalah sosok 'Pangeran Hijau' anak salah satu pendiri Hamas yang membelot menjadi agen Israel, di mana rela jual agama hingga menjadi murtad. -tangkapn layar facebook@Mosab Hassan Yousef -

JAKARTA, DISWAY.ID - Serangan Israel terhadap Palestina sudah berlangsung lama dan yang disayangkan adalah warga sipil Palestina harus menjadi korban.

Bukan hanya orang dewasa, anak-anak, perempuan hingga balita pun menjadi korban.

Dalam beberapa serangan terakhir yang dapat dikatakan 'keji' saat penyerangan terhadap rumah sakit dan ambulans. 

Namun, apakah benar pertempuran itu layak disebut sebagai peperangan antara Israel dengan Palestina?

BACA JUGA:Satu Unit Yamaha Gear 125 Disabet Juara Nasional YEGC 2023 Beserta Uang Jutaan Rupiah

BACA JUGA:Laporan Dugaan Nepotisme Jokowi Hingga Ketua MK Segera Diperiksa KPK

Salah satu anak pendiri Hamas, Mosab Hassan Yousef menceritakan kisah perjalanannya, mulai sejak dirinya berusia 10 tahun dan bercita-cita menjadi pejuang Palestina. 

Dia adalah sosok 'Pangeran Hijau' anak salah satu pendiri Hamas yang membelot menjadi agen Israel, di mana rela jual agama hingga menjadi murtad.

Semua itu berubah ketika dirinya sudah mengetahui apa yang sebenarnya menjadi sebab peperangan tersebut. 

Mosab Hassan Yousef atau yang biasa disebut Pangeran Hijau merupakan salah satu mata-mata dari Palestina untuk Israel. 

Status ini setidaknya mulai ia emban pasca pembebasan dari penjara pada tahun 1997 dan Mosab bertugas sebagai agen Shin Bet. 

BACA JUGA:Langkah Capres Berusia di Atas 70 Tahun Kian Terbuka, MK: Permohonan Tidak Dapat Diterima

BACA JUGA:Ketua KPK Firli Bahuri Diperiksa Bareskrim Polri Atas Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo Hari Ini, Mangkir Lagi?

Banyak informasi yang ia sampaikan kepada tuannya 'Israel', sehingga beberapa serangan bom bunuh diri dan upaya pembunuhan lain terhadap Yahudi Israel dapat dihindari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait