Sosok Pejuang Palestina Ahmed Yassin, Pendiri Hamas yang Lumpuh Ditakuti Israel lalu Dibunuh Usai Salat Subuh

Sosok Pejuang Palestina Ahmed Yassin, Pendiri Hamas yang Lumpuh Ditakuti Israel lalu Dibunuh Usai Salat Subuh

Pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yassin yang dibunuh Israel dengan misil roket usai salat subuh-Palestina News-

JAKARTA, DISWAY.ID-Kekuatan perang Hamas untuk kemerdekaan Palestina tak lepas dari sosok pendirinya, sang legendaris Syeikh Ahmed Yassin

Ahmed Yassin, seorang pejuang berdarah Arab-Palestina yang lumpuh sejak usia 12 tahun, namun mampu membuat Israel bergetar ketakutan hingga harus membunuhnya dengan roket. 

Meski kondisinya sudah lumpuh dan penglihatannya terbatas, Ahmed Yassin masih mampu menginspirasi semangat para pemuda Palestina.

BACA JUGA:Israel Akan Lenyap Tahun 2027, Inilah Prediksi Pendiri Hamas Ahmad Yassen berdasarkan Al'quran

Ahmed Yassin terbunuh pada Senin 22 Maret 2004 dalam usia 67 tahun. Ia terbunuh bersama 7 pengawalnya usai melaksanakan salat subuh di Masjid di Sabra, Kota Gaza. 

Hari itu Palestina mencatat sejarah berduka untuk sang pejuang. 

AFP melaporkan, saat itu sebanyak 3 roket Israel menghantam bagian kiri masjid tidak lama setelah Yassin menunaikan Salat Subuh

 Ia meninggal diterjang serangan helikopter Israel di Gaza City, Minggu kemarin. Tokoh berusia 67 tahun dan telah lama hanya dapat duduk di kursi roda ini terbunuh bersama tujuh pejuang lainnya. Saat itu, Heli Isreal memuntahkan serangan ke bagian kiri Masjid di Sabra, tidak lama setelah Yassin menunaikan Salat Subuh

Sumber: https://nu.or.id/warta/pemimpin-hamas-sheikh-yassin-wafat-diserang-israel-JVGwv

___
Download NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap! https://nu.or.id/superapp (Android/iOS)

Serpihan kursi roda di lokasi menjadi saksi meninggalnya pendiri Hamas

Pemilik nama lengkap Sheikh Ahmed Ismail Hassan Yassin ini memang mengabdikan seluruh hidupnya untuk perjuangan rakyat Palestina.

BACA JUGA:Masih Ada 8 Produk Israel di Indonesia, Ini Sederet Daftarnya!

Ahmed Yassin lahir pada 1 Januari 1937 di Al Jura, sebuah desa kecil dekat Kota Ashkelon, Palestina. 

Masa kanak-kanaknya pahit. Kepahitan itu yang membuat dirinya mengabdikan diri untuk menjadi pejuang melawan Israel.

Pada tahun 1948, kelompok-kelompok bersenjata Yahudi mengusir ribuan warga Palestina. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads