JAKARTA, DISWAY.ID-- Sekira 2,9 juta produk telah mengantongi sertiifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Sejumlah itu merupakan capaian sertifikasi produk halal yang dilayani BPJPH hingga 24 Oktober 2023.
Kepala BPJPH M Aqil Irham mengungkapkan demikian saat memaparkan capaian percepatan sertifikasi halal di hadapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada gelaran Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 tahun 2023 di JCC, Jakarta.
BACA JUGA:Yenny Wahid Resmi Dukung Ganjar, Karena Mahfud MD Orang Dekat Gus Dur
Dikatakan Aqil Irham, hasil tersebut telah melampaui target BPJPH yang sedianya ingin mencapai 1 juta produk bersertifikat halal pada 2023 ini.
"Program percepatan sertifikasi halal telah menunjukkan hasil signifikan. Di antaranya seperti yang ditampilkan pada dashboard SIHALAL ini," kata Aqil Irham sambil menunjukkan dashboard digital yang ada di island stand BPJPH, dikutip laman Kemeneg, Jumat 27 Oktober 2023.
"Grafik pertumbuhan jumlah penerbitan sertifikat halal meningkat signifikan, terutama dalam dua tahun terakhir. Hingga hari ini, sebanyak 2,9 juta produk telah bersertifikat halal," imbuh Aqil di hadapan Wapres Ma'ruf Amin yang didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Pencapaian tersebut, lanjut Aqil, tidak terlepas dari sejumlah upaya strategis yang terus dilakukan oleh BPJPH untuk mendorong laju percepatan sertifikasi halal.
Disebutnya, berbagai upaya tersebut secara simultan dilakukan dalam rangka mewujudkan transformasi layanan sertifikasi halal yang mudah, murah, cepat, profesional dan akuntabel.
BACA JUGA:KPK Belum Jawab Surat Supervisi Polda Metro
Berbagai upaya strategis tersebut, lanjutnya, dimulai dari percepatan regulasi, digitalisasi sistem layanan Sihalal, penetapan tarif layanan yang terjangkau, dan fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi UMK.
BPJPH juga melakukan penguatan infrastruktur layanan dengan memperkuat dan memperbanyak Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) berikut SDM-nya.
Terbaru, BPJPH juga memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Blockchain untuk mendukung digitalisasi layanan.
"Dalam hal penguatan infrastruktur layanan, hingga saat ini telah terbentuk 66 LPH yang didukung oleh 776 Auditor Halal. Juga, 221 LP3H dengan 71.133 Pendamping PPH yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini kami maksudkan agar layanan sertifikasi halal menjadi semakin dekat kepada masyarakat," papar Aqil.
"Untuk mendukung ekosistem industri halal, saat ini tersedia 4.146 Penyelia Halal. Dan kami masih terus berupaya memperkuat SDM di bidang halal ini dengan terus mendorong pelatihan-pelatihan Auditor Halal, Pendamping PPH, Penyelia Halal, Juru Sembelih halal, termasuk melalui 16 Lembaga Pelatihan JPH yang ada," lanjut Aqil menjelaskan.