JAKARTA, DISWAY.ID- Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 196 orang tewas dalam satu hari terakhir, meningkatkan total korban tewas di wilayah tersebut sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober menjadi 9.227 orang akibat agresi Israel.
Korban tewas termasuk 3.826 anak-anak dan 2.405 perempuan dan 2.100 orang masih hilang di bawah reruntuhan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qidra mengatakan pada hari Jumat 3 November 2023, bahwa rumah sakit di Gaza kehabisan bahan bakar, dan dua rumah sakit, al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia.
BACA JUGA:Israel Klaim Kepung Gaza, Hamas Tunjukkan Perlawanan Dahsyat
Bangunan-bangunan di Jalur Gaza Utara hancur akibat pengeboman agresi Israel-Screenshoot/YouTube-
Bahkan Rumah Sakit Indonesia terpaksa beralih ke generator yang lebih kecil yang hanya menjaga unit perawatan intensif, inkubator, dan ruang operasi tetap beroperasi.
Ashraf al-Qidra meminta Komite Internasional Palang Merah untuk membantu membawa semua jenis darah dari luar Gaza untuk digunakan dalam mengobati orang-orang.
Ashraf al-Qidra juga berterima kasih kepada Mesir karena telah mengevakuasi puluhan orang yang terluka untuk mendapatkan perawatan selama tiga hari terakhir, dan menambahkan bahwa ada ratusan kasus serius yang masih perlu dievakuasi.
Sementara itu United Nations Children's Fund (UNICEF ) menyebut, agresi militer Israel ke Jalur Gaza menyebabkan 3.500 anak terbunuh selama serangan 26 hari.
Ini berarti setiap hari setidaknya ada 400 anak terbunuh serangan brutal yang dilakukan negara Zionis ini.
UNICEF mengatakan, pemandangan pembantaian yang terjadi di kamp Jabaliya di Jalur Gaza setelah serangan kemarin dan hari ini sungguh mengerikan dan mengerikan.
“ Meskipun kami belum mempunyai perkiraan mengenai jumlah korban yang ditimbulkan oleh serangan terhadap anak-anak, rumah-rumah penduduk telah rata dengan tanah, ratusan orang tampaknya terluka dan terbunuh, dan banyak anak-anak dilaporkan menjadi korbannya,” tulis pernyataan UNICEF.