JAKARTA, DISWAY. ID – Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel menolak kesepakatan gencatan senjata selama lima hari dengan kelompok Hamas di Gaza.
Adapun kesepakatan gencatan senjata yang ditawarkan adalah pembebasan beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas.
Terdapat sebanyak 240 warga Israel yang berhasil disandera oleh Hamas dalam penyerangannya pada 7 Oktober lalu.
Penolakan gencatan senjata tersebut diungkapkan oleh Letkol Richard Hecht yang merupakan juru bicara militer Israel.
BACA JUGA:Okie Agustina Resmi Gugat Cerai Gunawan Dwi Cahyo: Saya Mewujudkan Keinginan Suami Saya
Richard mengatakan dengan tegas bahwa tidak ada gencatan senjata.
“Saya ulangi tidak ada gencatan senjata. Apa yang kami lakukan, jangka waktu empat jam itu, adalah jeda lokal yang taktis untuk bantuan kemanusiaan,” tegas Richard.
Sedangkan Joe Biden selaku Presiden Amerika mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa gencatan senjata kemungkinannya kecil.
Meskipun demikian John Kirby selaku juru bicara dewan keamanan nasional Amerika mengatakan bahwa Israel telah menyetujui jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari.
BACA JUGA:Panji Gumilang Diperiksa 5 Jam, Dicecar Terkait Penyimpangan Pengelolaan Aset
Hal terssebut hanya utnuk membantu para warga yang ingin keluar dan mengungsi dari Gaza.
Sedangkan warga Israel sendiri telah menggelar demo dan menuntuk agar pemerintah untuk memprioritaskan negosiasi penyanderaan.
Akan tetapi, Netanyahu tetap bersikeras bahwa dirinya tidak akan melakukan gencatan senjata.