"Ada usulan bagus tadi. Subsidi input atau subsidi output. Usulan petani. Pupuknya enggak usah disubsidi pak, disubsidi harga pembelian saja, harga pembelian gabah dan berasnya. Itu saya kira ide yang harus kita pikirkan juga," ujar Ganjar.
Selain itu, Ganjar menekankan pentingnya intervensi pemerintah untuk mencapai stabilisasi harga pangan dan juga mendorong modernisasi di bidang pertanian.
"Saya meyakini data petani mesti dilakukan, kalau data sudah beres, mekanisme penyalurannya harus betul-betul tertutup dan masuk, masuk kepada kelompoknya, itulah pentingnya data pertanian kita," ungkap Ganjar.
Dalam konteks pertanian organik, Ganjar merinci kebutuhan petani yang memilih jalur organik dan mengapresiasi inisiatif beroganik.
Dia menyoroti perlunya pelatihan dan fasilitas bagi petani organik, dengan peran penting penyuluh dan dinas pertanian untuk memberikan pendampingan.
"Jadi petaninya petani organik butuh pelatihan dan fasilitas itu, saya kira peran penyuluh, dinas untuk bisa mendampingi. Saya kira masukan ini begitu penting dan segera data petani, kebutuhan kita kemudian buatkan mekanisme yang lebih baik dengan digitalisasi, sehingga distribusinya menjadi lebih tepat," pungkasnya.