BACA JUGA:Pengadilan Uni Eropa Dukung Pelarangan Jilbab di Tempat Kerja
BACA JUGA:Ramaikan Sail Teluk Cenderawasih Indonesia Maritime Expo&Forum 2023, Pelindo Hadirkan UMK Unggulan
Pihak pemerintah China mengaitkan peningkatan insiden penyakit pernapasan dengan peredaran patogen seperti influenza, mycoplasma pneumoniae, virus pernapasan syncytial (RSV), dan SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan Covid-19).
Menurut WHO, Mycoplasma Pneumoniae, merupakan infeksi bakteri yang biasa menyerang anak-anak.
Selain itu menurut pihak pemerintah China, berkembangnya wabah ini terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19.
Selain itu, awal musim dingin kemungkinan besar juga menjadi penyebabnya.
BACA JUGA:4 'Obat Kuat' Atasi Disfungsi Ereksi Pria yang Sering Diresepkan Dokter, Istri Makin Nempel Bro!
BACA JUGA:Konser Still Virgin GRATIS Hari Ini di Sarinah, Catat Jamnya
Meskipun demikian pemerintah China hingga saat ini masih belum menerapkan berbagai pembatasan seperti layaknya menghadapi Covid-19 lalu.
Sedangkan pihak WHO mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi untuk menjaga jarak dari orang yang sakit, tinggal di rumah saat sakit dan menjalani tes.
Selain itu untuk perawatan medis sangat disarankan menggunakan masker sebagaimana mestinya, memastikan ventilasi yang baik dan mencuci tangan secara teratur.