Isom juga menyebut, proses penerjemahan melibatkan banyak pihak.
Pihaknya bersinergi dengan para akademisi, tokoh agama, tokoh adat, dan lembaga pelestarian bahasa daerah setempat.
BACA JUGA:Pesan Menyentuh Adik Ketua Laskar Manguni Bitung Pasca Bentrok Ormas: Aminkan Saja
"Kami juga bekerja sama dengan kampus-kampus UIN, IAIN, dan STAIN di berbagai daerah se-Indonesia. Semoga keberadaan Al-Qur’an terjemah bahasa daerah ini akan memudahkan masyarakat untuk menerima dan memahami kitab suci agamanya,” jelasnya