Perusahaan asal Inggris memberikan penilaian untuk pembalap 7 poin dari balapan yang mendapat tempat terbanyak dari awal hingga akhir.
Lalu 6 poin dari pembalap lolos ke Pole position, dan 5 poin untuk pembalap tercepat jika putaran tercepatnya sama.
BACA JUGA:Ducati GP23 Ajib, Marc Marquez Nggak Perlu Towing Pecco Bagnaia Lagi Musim Depan!
BACA JUGA:Titik Terendah Pecco Bagnaia di MotoGP 2023, Nyaris Diragukan Tampil Konsisten
Kecepatan Acosta yang konsisten musim ini berarti ia telah mencetak poin dalam sembilan balapan dan jauh di depan rival terdekatnya, yang masing-masing hanya mencetak empat poin.
Di Sachsenring, Silverstone, dan Red Bull Ring, Pedro Acostameraih tiga pole position dan mencatatkan lap balapan tercepat sebanyak delapan kali.
Hal ini menjadikannya lulusan terbaru era Triumph Moto2 yang naik ke kategori MotoGP.
Trofi tersebut diraih pada Grand Prix Malaysia bulan Oktober lalu saat masih ada tiga pebalap yang membalap.
Pedro Acosta dari Tim Red Bull KTM Ajo, Taiga Hada dari Tim Pertamina Mandalika SAG, dan Jake Dixon dari Tim Aspar GASGAS.
BACA JUGA:Tes Valencia 2023: Senyuman Marc Marquez Sinyal Bahaya Untuk Persaingan Musim Depan
Hada telah mencetak empat kali poin terbanyak untuk balapan terbaik di Malaysia dan karena itu berada di peringkat kedua.
Alex Escrig-lah yang mengumpulkan poin Triumph Triple Trophy pertamanya dalam balapan ini dan memasuki peringkat poin di posisi ke-26.
Dengan Fermin Aldeguer mengumpulkan semua poin yang tersisa untuk posisi terdepan dan lap tercepat, tidak ada yang bisa mengejar Pedro.
Ia dinobatkan sebagai pemenang Triple Trophy pada hari yang sama ia memenangkan Kejuaraan Dunia Moto2.
Pengejaran poin Aldeguer di akhir-akhir ini memindahkannya ke posisi kedua dalam klasemen, dengan hanya sembilan poin yang memisahkan tempat kedua dan keempat.