BACA JUGA:Jelang Pemilu, KAMMI Minta MK Independen dan Profesional
Keterlibatan oknum TNI tak ia duga sebelumnya, Rizki mengaku tidak mengatahui apakah ada sangkutpautnya dengan orang tak dikenal sebelumnya.
Namun dari belakang orang yang sebelumnya membututinya kembali menyembunyikan klakson dan terus memprovokasi dirinya.
Detik-detik Pengeroyokan
Rizki terus melanjutkan kendaraannya, namun berulang kali diadang oleh oknum TNI dan dua orang tak dikenal itu.
Aktivis KAMMI itu terpaksa berhenti dan turun dari motornya. Hanya saja tiba-tibas sejurus kemudian bogem dari oknum TNI itu mendarat di wajahnya.
Ketua Bidang Polhukam PP KAMMI itu lantas mencoba mengklarifikasi kepada para pelaku apa maksudnya.
Namun para pelaku terus menghakiminya dengan pukulan dan tendangan. Pengeroyokan terhadap aktivis KAMMI itupun membabi buta dilakukan oknum TNI dan dua orang lainnya.
Rizki mengatakan dirinya pun bingung apa salah dia sehingga menjadi korban pengeroyokan oknum TNI itu.
Tak mendapat jawaban, Rizki akhirnya habis dikeroyok dan menyebabkan sejumlah luka di tubuhnya.
"Tanpa ampun dihajar habis-habisan, pelipis mata saya dua-duanya memar dan berdarah, hidung saya juga, bibir saya berdarah, kepala saya bengkak, paha saya memar biru, lalu leher saya dicekik, baju robek, laptop terlempar, motor tergeletak, sendal saya sampai hilang sebelah," terang Rizki.
Ada Ancaman Pembunuhan
Terus-terusan didesak oleh para pelaku Rizki kemudian berteriak minta tolong dan mengundang reaksi warga.
Meski warga berdatangan, oknum TNI dan dua orang tak dikenalnya itu terus berusaha menghajarnya.
Mengerikannya lagi, pria itu mengaku-ngaku sebagai anggota TNI dan akan membunuhnya.
"Saya hanya bisa nangkis, sambil teriak warga lalu berhasil lolos.