JAKARTA, DISWAY.ID -- Perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, terjadi eskalasi besar.
Eskalasi peperangan dua kubu tersebut kini melibatkan militan Houthi yang menduduki Yaman.
Houthi yang didukung penuh Iran memberikan ultimatum kepada Israel. Mereka ingin terus perang, sampai perang Armagedon terjadi.
BACA JUGA:Hadapi Revolusi Industri 5.0, Jokowi Kuatkan Kolaborasi ASEAN- Jepang
Perlawan Houthi terhadap Israel terjadi Laut Merah, Mediterania. Kapal-kapal Israel dibajak.
Dalam pernyataan terbaru Houthi menegaskan tidak akan mundur dari target operasinya di Laut Merah.
Bukan hanya Israel, Houthi akan menargetkan kapal-kapal pendukung seperti Amerika Serikat.
Diketahui Amerika Serikat memanggil beberapa negara untuk membentuk koalisi untuk membentuk perlindungan di Laut Merah.
BACA JUGA:Brigade Al-Qassam Rilis Video Sandera Warga Israel, Minta Dibebaskan, Gak Mau Tua Jadi Tahanan
Houthi mengatakan, operasi militer pihak Yaman tidak akan berhenti.
"Bahkan jika AS dapat memobilisasi seluruh dunia, operasi militer kami tidak akan berhenti. Tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus kami lakukan," kata Pejabat Senior Houthi, Mohammed Al Bukhati dalam unggahannya di X, dikutip Rabu, 20 Desember 2023.
Ia menambahkan, operasi pembajakan kapal yang dilakukan Houthi akan berhenti jika Israel berhenti menyerang Gaza.
"Houthi hanya akan menghentikan serangan mereka jika kejahatan Israel di Gaza berhenti dan makanan, obat-obatan dan bahan bakar diizinkan, menjangkau warga yang terkepung," sambungnya.
Pelayaran di Laut Merah Terhenti
Serangan Houthi di Laut Merah menyebabkan mobilitas kapal perdagangan terhenti.