Ultimatum Israel, Houthi Inginkan Perang Armagedon Mulai dari Laut Merah

Rabu 20-12-2023,11:28 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

Perusahaan-perusahaan terpaksa menghentikan pengiriman barang melalui kapal di Laut Merah.

Karena masalah itu Menteri Pertahanan AS Lioyd Austin mengumumnkan koalisi dengan beberapa negara untuk menjaga keamanan di Laut Merah.

BACA JUGA:Masjid Jokowi di Abu Dhabi Resmi Dibuka Untuk Publik

Lebih dari 12 kapal komersial yang berlayar di perairan tersebut diserang dan dibajak oleh kelompok Houthi.

Austin menyebut serangan Houthi ini sangat semborono dan menjadi masalah besar bagi dunia internasional.

"Serangan Houthi ini sangat semborono dan menjadi masalah serius dan dunia internasional perlu bertindak tegas," kata Austin dengan koalisi 10 negara.

10 negara telah mengirimkan kapal induk dan kapal perang untuk memastikan keamanan pelayaran kapal komersial.

BACA JUGA:Ngeri! Gunung Berapi di Islandia Meletus Dekat Kota Grindavik

"Pasukan ini akan beroperasi dengan tujuan memastikan kebebasan navigasi bagi semua negara dan memperkuat keamanan dan kemakmuran regional," tegasnya.

Kapal-kapal yang Diserang Houthi

Beberapa kapal-kapal komersial dari perusahaan besar menjadi target operasi militer Houthi.

Di antaranya adalah perusahaan pelayaran Italia-Swiss, Mediterranean Shipping Company (MSC), CMS CGM Prancis, AP Moller-Maersk dari Denmark.

Mereka telah memberi pernyataan bahwa kapal-kapal pengangkut besar itu telah menangguhkan pelayaran di Laut Merah lantaran terancam keamanan.

BACA JUGA:Amerika dan Sekutunya Gelar Operation Prosperity Guardian di Laut Merah, Houthi: Akan Kami Hadapi Mereka

Bahkan belum lama ini perusahaan minyak Inggris, BP, pada Senin lalu menjadi perusahaan lainnya yang mengumumkan menolak berlayar di Laut Merah.

Houthi Inginkan Perang

Kategori :