VATIKAN, DISWAY.ID -- Momen haru Paus Fransiskus ingat penderitaan warga sipil Gaza di malam Misa Natal.
Perang Israel-Hamas di Jalur Gaza menyebabkan 20.000 korban jiwa melayang sejak 7 Oktober 2023.
Setidaknya 8.000 lebih anak-anak dan 6.200 wanita meninggal dunia akibat agresi militer Israel dengan jet tempur.
BACA JUGA:Anies Baswedan Ogah Pusing Tanggapi Guyon Gus Yahya Soal Cak Imin Tak akan Menang Pilpres 2024
BACA JUGA:Polisi Larang Konvoi di Malam Tahun Baru atau akan Ditilang
Paus mengatakan, malam Misa Natal tahun ini sangat menyedihkan mengingat tragedi kemanusiaan terjadi di Gaza saat ini. Ia juga memikirkan nasib rakyat Ukraina.
"Orang-orang yang menderita akibat peperangan, kami memikirkan Palestina, Israel dan Ukraina," ujar Paus dalam pidato di depan para jemaat.
Pemimpin Vatikan itu mendesak segera terbangunnya perdamaian, menyudahi peperangan yang menurutnya sia-sia.
Ia juga menyayangkan Kota Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel, tak bisa menggelar perayaan Natal.
BACA JUGA:268 Ribu Orang Menyebrang dari Jawa ke Sumatera di Libur Natal 2023
BACA JUGA:Lengkap! Jadwal Boxing Day Liga Inggris 26-29 Desember 2023, 4 Hari Non-stop Begadang!
"Malam ini hati kami ada di Betlehem, Pangeran Perdamaian sekali lagi ditolak oleh logika perang yang sia-sia oleh agresi senjata yang bahkan hingga saat ini menghalangi dia untuk mendapatkan ruang di dunia," terangnya.
Komunitas Nasrani di Yerusalem memutuskan untuk tidak menggelar malam Misa Natal untuk menghormati korban perang Israel-Hamas di Gaza.
Terlebih situasi di Tepi Barat pun benar-benar tak aman, pasukan Israel menangkap warga sipil Palestina yang menolak penjajahan oleh Zionis Israel itu.
Sementara melansir laporan AFP, pusat kota di Tepi Barat dikibarkan bendera Palestina berukuran besar, bersamaan dengan spanduk bertuliskan, "Lonceng Betlehem dibunyikan demi gencatan senjata di Gaza".