BACA JUGA:Bandara Husein Sastranegara Bandung Kembali Beroperasi, Berikut Jadwal dan Tujuan Penerbangannya
Sedangkan pihak Amerika melalui surat yang disampaikan oleh Joe Biden menjelaskan jika serangan yang dilakukan sebagai bentuk membela diri.
“Kami mengarahkan serangan untuk melindungi dan membela personel yang berada di Irak untuk melakukan operasi militer sesuai dengan Otorisasi Penggunaan Kekuatan Militer tahun 2001,” terang Joe Biden.
Menurut Biden serangan tersbeut dilakukan untuk mencegah serangan di masa depan dan dilakukan dengan rencana sedemikian rupa dalam membatasi risiko eskalasi dan meminimalkan korban sipil.
BACA JUGA:Hasil Arsenal vs West Ham 0-2, Mikel Arteta Kecewa dengan Keputusan VAR
BACA JUGA:Jokowi Resmi Berhentikan Firli Bahuri Sebagai Ketua KPK
Pasukan Amerika sendiri tetap berada di Irak setelah digulingkannya Presiden Saddam Husein beberapa tahun lalu, di mana Amerika juga menjadikan Irak sebagai basis dalam menghadapi ISIS.
Pasukan Amerika juga sempat ditarik meskipun hanya sebagian dan pada 2014 kembali untuk melakukan penindakan terhadap ISIS.
Setelah berhasil menghabisi ISIs, pada pada 2017, Amerika mulai mengurangi jumlah pasukannya dari sekitar 5.000 menjadi 2.500 dan bersama dengan negara-negara lain bergabung dalam koalisi internasional di Irak.