Akibat serangan ini diyakini akan meningkatkan ekskalasi konfilk antara Israel dengan pasukan Hizbullah.
BACA JUGA:Senyum Ari Terpancar, Motor Kesayangan yang Hilang Kembali Usai Ditemukan Polsek Kebon Jeruk
BACA JUGA:Ditkrimsus PMJ Tunggu Surat Balasan Prof Romli yang Keberatan Jadi Saksi FB
Hisbullah sendiri juga diketahui telah mulai melakukan penyerangan di perbatasan ke pihak Israel untuk memberikan dukungannya pada Hamas.
Sedangka serangan yang dilakukan oleh pihak Israel ini merupakan bentuk target yang pernah diumumkannya untuk menargetkan para pemimpin Hamas di luar negeri.
Kantor berita Lebanon, ANN, melaporkan bahwa tiga orang tewas dan 11 lainnya luka-luka dalam serangan pesawat tak berawak di Beirut,di mana serangan tersebut terjadi saat pertemuan di kantor Hamas.
Pihak Hizbullah mengatakan bahwa pembunuhan itu tidak akan mengancam para pejuangnya di ‘front pendukung’ di Lebanon, Suriah, Irak dan Yaman.
BACA JUGA:Update Korban Gempa di Jepang: 57 Orang Tewas dan Puluhan Bangunan Roboh
BACA JUGA:Berkas Perkara Firli Bahuri Tengah Dilengkapi Ditkrimsus untuk Dikembalikan ke Kejati
“Kami menganggap kejahatan membunuh Saleh al-Arouri dan rekan-rekannya di jantung Dahiyeh Beirut merupakan agresi berbahaya terhadap Lebanon dan rakyatnya, keamanan, kedaulatan dan perlawanannya,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Kelompok Lebanon juga mengatakan pembunuhan itu adalah ‘perkembangan berbahaya’ dalam konflik antara Israel dan poros perlawanan.
“Kami, di Hizbullah, menekankan bahwa kejahatan ini tidak akan berlalu tanpa tanggapan atau hukuman dan bahwa perlawanan kami masih sesuai dengan janjinya,” terangnya.
Pihak Hizbullah juga mengaskan akan menantang dan setia pada prinsip-prinsip dan komitmen mereka dan siap untuk menyerang, di mana saat ini para pejuangnya berada pada posisi siap tempur.