Warga Ekuador di AS Cemas Keluarganya Terjebak, Khawatir Kartel Narkoba Menang Lawan Pemerintah

Jumat 12-01-2024,11:48 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

Presiden Ekuador Daniel Noboa, memberikan rincian tentang rencana pembangunan dua penjara dengan keamanan tinggi setelah ia menyatakan pada bahwa negaranya sedang berperang melawan kelompok teroris itu.

Pernyataannya muncul setelah warga Ekuador, dan kemudian seluruh dunia dengan bantuan televisi dan media sosial, menyaksikan orang-orang bersenjata bertopeng mengambil alih sebuah stasiun televisi publik di kota pelabuhan Guayaquil dan menodongkan senjata kepada stafnya sebelum polisi bergerak masuk.

Kekerasan meningkat di negara ini ketika para penyelundup narkoba mencoba menguasai pelabuhan dan jalur perdagangan obat-obatan terlarang, khususnya kokain.

Polisi mengevakuasi orang-orang dari terminal dekat stasiun transportasi umum di ibu kota negara, Quito, sebagai tanggapan atas ancaman bom palsu, The Associated Press melaporkan.

Katy Carrillo, 53, dari Orlando, Florida, mengatakan sebagian besar keluarganya masih tinggal di Ekuador.

Mereka semua ketakutan.

Anggota keluarganya mengatakan kepadanya bahwa mereka berusaha untuk tidak meninggalkan rumah mereka. 

“Tetapi terkadang kita semua memiliki kewajiban yang mengharuskan kita keluar rumah,” katanya.

Dia menambahkan bahwa keluarganya mematuhi jam malam.

“Kecemasan dan ketakutan yang luar biasa. Semua orang terjebak dalam kecemasan dan ketakutan yang besar karena sulit bagi masyarakat untuk menilai betapa besar bahayanya turun ke jalan dan membuka usaha,” kata ekonom Augusto de la Torre, profesor urusan internasional di Universitas Columbia yang memiliki keluarga di Ekuador.

 

Kategori :