Giallorossi mempunyai pemain seperti Romelu Lukaku, Paulo Dybala dan Lorenzo Pellegrini tetapi Mourinho kesulitan untuk membuat mereka bermain bersama.
Mourinho menjalani masa-masa yang beragam di Roma sejak tiba pada musim panas 2021.
Dia memimpin klub ke final Eropa berturut-turut yang bersejarah, memenangkan Liga Konferensi UEFA pada tahun 2022 dan menjadi runner-up adu penalti melawan Sevilla di Liga Europa pada tahun 2023.
Namun, di Serie A, Roma tampil sangat mengecewakan. Mereka finis di urutan keenam pada 2021-22 dan 2022-23, gagal lolos ke Liga Champions.
Mereka bahkan semakin ketinggalan musim ini setelah melewati tahap setengah jalan.
BACA JUGA:Bantai Torino 0-3, Roma Dapat 2 Kado Spesial dari Jose Mourinho; Romanisti Patut Bersyukur
BACA JUGA:Jose Mourinho Permasalahkan VAR, Tak Terima Adanya Penalti
Terlepas dari kesulitan di Serie A, Mourinho selalu populer di kalangan penggemar Roma.
Daniele De Rossi dianggap sebagai favorit awal untuk menggantikan Mourinho sebagai manajer, mungkin sebagai caretaker hingga akhir musim.
Legenda pelatih asal Portugal itu sekali lagi menderita sindrom musim ketiga dan diberi kesempatan untuk bertugas hanya beberapa hari setelah menggambarkan dirinya sebagai "contoh sempurna dari profesionalisme".
Para petinggi Roma jelas tidak setuju dan memutuskan untuk melakukan perubahan dengan klub mereka mendekam di peringkat kesembilan Serie A dan baru saja tersingkir dari Coppa Italia oleh rival sekotanya, Lazio.
Kontrak Mourinho akan berakhir pada musim panas, jadi ada banyak hubungan dengan klub dan negara dalam beberapa bulan terakhir.