"Ini harus dikerjakan dan ini sebenarnya sesuatu yang perusahaan kemudian kantor pemerintahan, itu bisa dengan mudah dilakukan," terangnya.
Sebab, kata Anies, keamanan dan kenyaman dapat mempengaruhi psikologis perempuan.
Sehingga seorang ibu penyusui, misalnya, tidak perlu risau apakah asupan anaknya sudah terpenuhi atau belum.
Dengan adanya ruang daycare, ibu-ibu rumah tangga tetap bisa maksimal mengasuh sang anak.
BACA JUGA:Anies Baswedan Janji Revisi UU KPK Jika Terpilih Jadi Presiden RI
Cuti 40 Hari Melahirkan Bagi Suami
Tak kalah penting menurut Anies adalah memberi ruang kesejahteraan bagi seorang suami.
Anies mengatakan, ia ingin suami juga tetap produktif dalam bekerja, tetapi juga tidak ingin terbebani masalah di keluarga.
Apalagi bagi seorang suami yang fokus bekerja dan hidup dengan keluarga kecil. Ketika istrinya melahirkan, maka suami adalah pendamping terbaik seorang istri.
Hal ini berkaitan dengan ancaman baby blues yang kerap terjadi di Indonesia. Tak sedikit ibu yang baru melahirkan bermasalah pada psikologisnya.
BACA JUGA:Timnas AMIN Ngaku, Kampanye Anies Banyak Diintimidasi di Bone
Menurutnya dengan memberi cuti 40 hari melahir bagi seorang suami, ia akan maksimal mengurus rumah tangganya.
Setelah cuti selesai, ia akan benar-benar siap kembali bekerja dengan produktif.
"Kemudian yang kedua adalah terkait dengan suami, bapak-bapaknya, kami memiliki program bahwa yang harus mengurus anak, kan, bukan hanya ibu ya, tapi bapaknya juga.
"Nah cuti melahirkan untuk para suami itu biasanya hanya 2 hari, di berbagai tempat. Kami ingin mengubah itu 40 hari bagi suami," tegasnya.