BACA JUGA:Soal Perbatasan Masih Belum Beres, PM Timor Leste Kembali Datang ke Indonesia
Pada hari Kamis, pemerintah Tiongkok menyerukan Angkatan Laut AS untuk mengirimkan kapal perangnya melalui Selat Taiwan, dan menuduh AS menyebabkan “masalah dan provokasi di depan pintu Tiongkok.
Pada tanggal 17 Januari, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan dalam siaran pers berbahasa Inggris bahwa
18 jenis pesawat utama dan tambahan Partai Komunis Tiongkok telah terdeteksi, Sebelas pesawat melintasi garis median Selat Taiwan.
" Angkatan Bersenjata mengadopsi tindakan gabungan intelijen, pengawasan, dan pengintaian untuk memantau situasi secara dekat, dan mengirimkan pesawat misi, kapal perang, dan sistem rudal berbasis pantai untuk merespons dengan tepat,” bunyi pernyataan itu.
BACA JUGA:Jelas dan Tegas, Ini Tuntutan-Tuntutan Retno Marsudi Soal Aksi Militer Israel di DK PBB
BACA JUGA:Pemenang Miss Japan Bukan Orang Jepang, Gadis Kelahiran Ukraina Picu Kontroversi
“ MND menekankan bahwa keamanan dan kesejahteraan Selat Taiwan menjadi perhatian pembangunan dan stabilitas global, sehingga merupakan kewajiban dan tanggung jawab semua pihak di kawasan untuk mengambil dan memikul tanggung jawab secara kolektif,” tambah kementerian pertahanan.
Angkatan Bersenjata akan terus memperkuat kemampuan pertahanan diri untuk mengatasi ancaman regional berdasarkan ancaman musuh dan kebutuhan pertahanan diri
Selama pembicaraan, Menteri Luar Negeri Wang akan memperjelas posisi Tiongkok terhadap Taiwan dan hubungan AS-Tiongkok, serta membahas keprihatinan internasional dan regional, kata juru bicara kementerian Wang Wenbin pada hari Jumat.
BACA JUGA:Menlu Retno Ikut Walk Out Saat Dubes Israel Bicara di DK PBB, Ternyata Ini Alasannya
BACA JUGA:Indonesia Tolak Keras Pernyataan Israel, Menlu Retno: 'Palestina Harus Merdeka!'
Kekhawatiran internasional terhadap kedua negara adalah ketegangan di Laut Merah yang telah mengganggu perdagangan global dengan memaksa banyak pengirim barang menghindari Terusan Suez.
Beijing mengatakan pihaknya telah melakukan upaya positif untuk meredakan situasi di mana pemberontak Houthi yang didukung Iran menembakkan rudal ke kapal-kapal internasional.