Jelas dan Tegas, Ini Tuntutan-Tuntutan Retno Marsudi Soal Aksi Militer Israel di DK PBB

Jelas dan Tegas, Ini Tuntutan-Tuntutan Retno Marsudi Soal Aksi Militer Israel di DK PBB

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat di DK PBB, New York.-Kemenlu RI-

NEW YORK, DISWAY.ID-- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi tengah viral terkait tindakannya yang ikut walk out saat open debate atau debat terbuka di Dewan Keamanan PBB.

Walk out tersebut dilakukan Retno Marsudi bersama sejumlah diplomat lainnnya usai Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, berbicara di DK PBB.

Aksi walk out tersebut sudah terlihat dari sikap yang ditunjukkan Indonesia sebagai kecaman terhadap aksi militer Israel di jalur Gaza, Palestina, selama ini.

BACA JUGA:Menlu Retno Ikut Walk Out Saat Dubes Israel Bicara di DK PBB, Ternyata Ini Alasannya

Sikap jelas dan tegas Indonesia juga sebelumnya telah disampaikan Retno melalui open debate atau debat terbuka DK PBB di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Selasa 23 Januari 2024.

Dalam kesempatan itu, Retno mengajukan tiga tuntutan sembari menyoroti pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada 18 Januari lalu yang menyebut Israel tidak akan mengizinkan Negara Palestina berdiri.

Dikatakan Retno, aksi militer Israel saat ini telah meluas di luar Gaza. Hal itu merupakan ancaman perang terbuka di Timur Tengah yang membahayakan dan sangat nyata.

"Untuk itu, dalam pernyataan saya tekankan pentingnya 3 hal,” kata Retno.  

Pertama, pentingnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera dan permanen.

BACA JUGA:Indonesia Tolak Keras Pernyataan Israel, Menlu Retno: 'Palestina Harus Merdeka!'

Retno mengingatkan pentingnya menyediakan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza yakni memulai upaya rekonstruksi pasca konflik dan proses solusi dua negara.

Selain itu, penting untuk terus mendukung upaya Senior Humanitarian and Reconstruction Coordinator untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza.

Kedua, sambung Retno, menerima Palestina sebagai anggota penuh PBB.

“Ini penting agar dapat segera dimulai proses yang adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih jauh oleh Israel,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: